Serangan Brutal Israel Tewaskan 10 Anggota Keluarga Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
Selasa, 25 Juni 2024 - 19:18 WIB
Sebuah serangan udara Israel telah menewaskan 10 anggota keluarga pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di kamp pengungsi Shati, Gaza utara, pada Senin malam (24/6/2024) menurut kelompok Palestina tersebut dan badan pertahanan sipil daerah kantung tersebut.
Mengkonfirmasi serangan terhadap keluarga Haniyeh dan jumlah korban tewas, Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kelanjutan perang "pemusnahan" terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dikatakan bahwa Amerika Serikat terus memberikan "perlindungan politik dan militer serta waktu kepada Israel untuk menyelesaikan tugas penghancuran dan pemusnahan di Jalur Gaza".
Mahmud Basal, juru bicara badan pertahanan sipil, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa serangan pada Selasa pagi itu menargetkan rumah keluarga Haniyeh di Shati.
"Ada 10 martir ... sebagai akibat dari serangan itu, termasuk Zahr Haniyeh, saudara perempuan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh," kata Basal, seraya menambahkan bahwa sejumlah mayat kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan, namun "kami tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk mengeluarkannya.
"
Kru pertahanan sipil memindahkan mayat-mayat tersebut ke Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, kata Basal, dan juga melaporkan "beberapa orang terluka" dalam serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyerukan "kepada masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap kejahatan mengerikan yang sedang berlangsung ini, untuk mengambil tindakan segera guna melindungi warga sipil yang tidak bersalah, dan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin teroris penjajah atas kejahatan mereka".
Foto Reuters/Dawoud Abu Alkas
Mengkonfirmasi serangan terhadap keluarga Haniyeh dan jumlah korban tewas, Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka menganggap pemerintahan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab atas kelanjutan perang "pemusnahan" terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Dikatakan bahwa Amerika Serikat terus memberikan "perlindungan politik dan militer serta waktu kepada Israel untuk menyelesaikan tugas penghancuran dan pemusnahan di Jalur Gaza".
Mahmud Basal, juru bicara badan pertahanan sipil, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa serangan pada Selasa pagi itu menargetkan rumah keluarga Haniyeh di Shati.
"Ada 10 martir ... sebagai akibat dari serangan itu, termasuk Zahr Haniyeh, saudara perempuan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh," kata Basal, seraya menambahkan bahwa sejumlah mayat kemungkinan masih berada di bawah reruntuhan, namun "kami tidak memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk mengeluarkannya.
"
Kru pertahanan sipil memindahkan mayat-mayat tersebut ke Rumah Sakit al-Ahli di Kota Gaza, kata Basal, dan juga melaporkan "beberapa orang terluka" dalam serangan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menyerukan "kepada masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memikul tanggung jawab mereka terhadap kejahatan mengerikan yang sedang berlangsung ini, untuk mengambil tindakan segera guna melindungi warga sipil yang tidak bersalah, dan untuk meminta pertanggungjawaban para pemimpin teroris penjajah atas kejahatan mereka".
Foto Reuters/Dawoud Abu Alkas
(sra)