Perang Israel-Gaza: 18 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza Tengah

AP Photo

Minggu, 18 Agustus 2024 - 08:51 WIB

Seorang warga Palestina menangis saat pemakaman lebih dari 15 orang, termasuk empat anak-anak dan beberapa wanita, yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024. Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan gudang yang berdekatan yang menampung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut rumah sakit tempat para korban dibawa. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

click to zoom

Para pelayat Palestina berdoa di pemakaman lebih dari 15 orang, termasuk beberapa anak dan perempuan, yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024. Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan gudang yang berdekatan yang menampung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut rumah sakit tempat para korban dibawa. (AP Photo/Abdel Kareem Hana

click to zoom

Seorang warga Palestina berduka saat pemakaman lebih dari 15 orang, termasuk beberapa anak dan perempuan, yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024. Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan gudang yang berdekatan yang menampung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut rumah sakit tempat para korban dibawa. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

click to zoom

Para wanita Palestina berduka saat pemakaman lebih dari 15 orang, termasuk beberapa anak dan wanita, yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024. Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan gudang yang berdekatan yang menampung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut rumah sakit tempat para korban dibawa. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

click to zoom

Seorang warga Palestina menangisi jenazah di pemakaman lebih dari 15 orang, termasuk beberapa anak dan perempuan, yang tewas dalam serangan Israel, di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Sabtu, 17 Agustus 2024. Serangan tersebut menghantam sebuah rumah dan gudang yang berdekatan yang menampung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut rumah sakit tempat para korban dibawa. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

click to zoom

Palestinian mourners pray at the funeral for more than 15 people, including several children and women, killed in an Israeli strike, at Al-Aqsa Martyrs Hospital in Deir al-Balah, Gaza Strip, Saturday, Aug. 17, 2024. The strike hit a house and an adjacent warehouse sheltering displaced people at the entrance of the town of Zawaida, according to the hospital where the casualties were taken. (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

click to zoom

Sedikitnya 18 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan Israel di kota Zawayda, Gaza, pada hari Sabtu, kata para pejabat kesehatan, ketika Israel mengeluarkan perintah evakuasi baru, dengan alasan adanya tembakan roket dari Hamas di dekatnya.

Sebagian besar korban tewas berasal dari satu keluarga, termasuk delapan anak-anak dan empat wanita, menurut pejabat kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas tersebut.

Militer Israel mengatakan bahwa mereka mengetahui laporan serangan tersebut dan sedang menyelidikinya.

“Mereka sedang tidur di tempat tidur mereka, anak-anak dan bayi, kemudian tiga rudal menargetkan tempat mereka,” kata Abu Ahmed Hassan, seorang tetangga. Pemilik rumah tersebut adalah seorang pedagang yang dikenal baik, katanya. “Tidak ada kegiatan militer sama sekali di sini,” tambahnya.

Juru bicara militer Israel dalam bahasa Arab memposting instruksi pada hari Sabtu untuk orang-orang di beberapa bagian Gaza tengah, termasuk di distrik Maghazi yang berada di dekat Zawayda, untuk mengungsi ke zona kemanusiaan yang telah ditentukan.

Ia mengatakan bahwa para militan menembakkan roket-roket dari lokasi-lokasi tersebut dan bahwa militer sedang bersiap-siap untuk menindak mereka.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan bahwa perintah hari Jumat, yang juga mencakup daerah-daerah lain di luar zona kemanusiaan, telah berdampak pada sekitar 170.000 orang yang mengungsi.

(sra)