Banjir Bandang Hantam Maroko, 11 Orang Tewas dan 24 Rumah Hancur
Selasa, 10 September 2024 - 10:15 WIB
Sedikitnya 11 orang tewas dan 24 rumah hancur di Maroko setelah hujan lebat menghantam pegunungan dan padang pasir yang biasanya gersang di Afrika Utara pada akhir pekan lalu.
Keluarga-keluarga di Ouarzazate mengarungi banjir dengan membawa barang-barang mereka, menggendong anak-anak dan membantu para lansia untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.
Para pejabat mengatakan badai selama dua hari itu melampaui rata-rata historis, dalam beberapa kasus melebihi curah hujan rata-rata tahunan. Hujan lebat tersebut mempengaruhi beberapa wilayah yang sama yang mengalami gempa bumi mematikan satu tahun yang lalu.
Rekaman dari Kementerian Dalam Negeri Maroko menunjukkan kru penyelamat bekerja di sebuah bangunan yang runtuh.
Sembilan orang dilaporkan hilang, sementara infrastruktur air minum dan listrik rusak, begitu juga dengan jalan-jalan utama.
Rachid El Khalfi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Maroko, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa pemerintah sedang berusaha memulihkan komunikasi dan akses ke daerah-daerah yang terendam banjir dalam “situasi yang luar biasa” dan mendesak orang-orang untuk berhati-hati.
Keluarga-keluarga di Ouarzazate mengarungi banjir dengan membawa barang-barang mereka, menggendong anak-anak dan membantu para lansia untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.
Para pejabat mengatakan badai selama dua hari itu melampaui rata-rata historis, dalam beberapa kasus melebihi curah hujan rata-rata tahunan. Hujan lebat tersebut mempengaruhi beberapa wilayah yang sama yang mengalami gempa bumi mematikan satu tahun yang lalu.
Rekaman dari Kementerian Dalam Negeri Maroko menunjukkan kru penyelamat bekerja di sebuah bangunan yang runtuh.
Sembilan orang dilaporkan hilang, sementara infrastruktur air minum dan listrik rusak, begitu juga dengan jalan-jalan utama.
Rachid El Khalfi, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Maroko, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa pemerintah sedang berusaha memulihkan komunikasi dan akses ke daerah-daerah yang terendam banjir dalam “situasi yang luar biasa” dan mendesak orang-orang untuk berhati-hati.
(sra)