Merawat Mangrove Demi Keberlanjutan Energi Hijau dan Kehidupan Nelayan Pesisir
Kamis, 31 Oktober 2024 - 04:03 WIB
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, Pertamina terus melanjutkan program rehabilitasi dan pelestarian mangrove di berbagai wilayah pesisir Indonesia. Langkah ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk mengembangkan energi hijau, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan laut yang memiliki dampak penting bagi ekosistem dan perekonomian masyarakat pesisir.
Seperti halnya yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), ikut mendukung kelestarian kawasan mangrove Lantebung dengan menghadirkan rumah pembibitan berkapasitas 2.045 bibit. Tak hanya itu, lewat kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Green Mangrove Action Program, PT PTK juga telah melakukan penanaman ribuan bibit mangrove berjenis Rhizophora di Kampung Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Mangrove dikenal memiliki peran esensial sebagai habitat alami bagi berbagai jenis hewan laut, seperti kepiting, ikan, dan udang. Berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak, keberadaan mangrove turut mendukung ketersediaan sumber daya laut yang menjadi tumpuan mata pencaharian bagi banyak nelayan di sekitar pesisir. Tidak hanya itu, hutan mangrove juga berperan sebagai pelindung alami dari abrasi pantai serta mampu menyerap emisi karbon dalam jumlah besar, sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
Dengan terus merawat dan memperluas hutan mangrove, Pertamina berharap kawasan pesisir akan lebih terjaga, ekosistem laut semakin lestari, dan nelayan dapat terus mencari nafkah dengan aman dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melestarikan mangrove sebagai langkah kecil namun bermakna dalam mendukung energi hijau dan kelestarian alam Indonesia.
Sementara itu, Pertamina mendukung penggunaan gas LPG sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin nelayan dalam upaya menyediakan energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan energi dan membantu masyarakat pesisir, khususnya nelayan, dalam mengakses bahan bakar yang lebih efisien dan terjangkau.
(Foto: Sindo Makassar/Maman Sukirman)
Seperti halnya yang dilakukan oleh pihak PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), ikut mendukung kelestarian kawasan mangrove Lantebung dengan menghadirkan rumah pembibitan berkapasitas 2.045 bibit. Tak hanya itu, lewat kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Green Mangrove Action Program, PT PTK juga telah melakukan penanaman ribuan bibit mangrove berjenis Rhizophora di Kampung Lantebung, Makassar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.
Mangrove dikenal memiliki peran esensial sebagai habitat alami bagi berbagai jenis hewan laut, seperti kepiting, ikan, dan udang. Berfungsi sebagai tempat berlindung dan berkembang biak, keberadaan mangrove turut mendukung ketersediaan sumber daya laut yang menjadi tumpuan mata pencaharian bagi banyak nelayan di sekitar pesisir. Tidak hanya itu, hutan mangrove juga berperan sebagai pelindung alami dari abrasi pantai serta mampu menyerap emisi karbon dalam jumlah besar, sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
Dengan terus merawat dan memperluas hutan mangrove, Pertamina berharap kawasan pesisir akan lebih terjaga, ekosistem laut semakin lestari, dan nelayan dapat terus mencari nafkah dengan aman dan berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya melestarikan mangrove sebagai langkah kecil namun bermakna dalam mendukung energi hijau dan kelestarian alam Indonesia.
Sementara itu, Pertamina mendukung penggunaan gas LPG sebagai bahan bakar alternatif untuk mesin nelayan dalam upaya menyediakan energi bersih yang lebih ramah lingkungan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan energi dan membantu masyarakat pesisir, khususnya nelayan, dalam mengakses bahan bakar yang lebih efisien dan terjangkau.
(Foto: Sindo Makassar/Maman Sukirman)
(sra)