Bertualang ke Tai O, Desa Nelayan Tertua di Hong Kong yang Dijuluki Venice of The East

Jum'at, 27 Desember 2024 - 09:31 WIB
Panorama Desa Nelayan Tai O yang memukau membuatnya dijuluki Venice of The Orient.
click to zoom
Rumah-rumah nelayan di Tai O membentuk labirin yang unik.
click to zoom
Wisatawan mengikuti cara membuat kudapan kuning telur asin di rumah nelayan.
click to zoom
Wisatawan mengecek telur asin dalam kemasan siap saji.
click to zoom
Perahu yang membawa wisatawan melintasi Jembatan Tai Chung.
click to zoom
Wisatawan mengikuti tur perahu menyusuri Tai O Fishing Village.
click to zoom
Salah satu sudut desa nelayan di Tai O.
click to zoom
Jalanan di Desa Nelayan Tai O dengan warung-warung tradisional di kiri-kanan.
click to zoom
Penjual aneka jenis ikan asin di pasar Tai O.
click to zoom
Pasar sea food Tai O menawarkan aneka hasil laut mentah maupun siap santap.
click to zoom
Mochi mangga, salah satu jajanan populer di Tai O.
click to zoom
Pedagang menyiapkan makanan khas siap saji.
click to zoom
HONG KONG – Selamat datang di Tai O, desa nelayan tertua di Hong Kong. Destinasi ini menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan yang ingin menjauh sejenak dari hiruk-pikuk kota.

Terletak di ujung barat Pulau Lantau, pulau terbesar di Hong Kong, desa ini memadukan pesona tradisional dengan ekowisata modern. Tai O kini menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong. Tai O memiliki segalanya untuk memikat hati Anda.

Keunikan Tai O terletak pada rumah-rumah panggung ikonis yang dibangun oleh suku Tanka, penduduk asli desa ini. Rumah-rumah yang berdiri di atas air ini menciptakan labirin kanal yang memukau, menawarkan pemandangan menawan dan atmosfer yang terasa seperti perjalanan kembali ke masa lalu.

Tur perahu di Tai O adalah cara terbaik untuk menikmati keindahan desa. Selama 20 menit perjalanan, wisatawan dapat melihat lebih dekat rumah panggung, batu legendaris “General’s Rock”, dan Tai O Heritage Hotel, bangunan bersejarah bekas kantor polisi marinir. Jika beruntung, saat berlayar, Anda bahkan bisa berjumpa lumba-lumba putih Tiongkok yang langka.

Perjalanan dengan perahu dengan rumah-rumah nelayan di kiri-kanan membuat Tai O dijuluki Venice of The East atau Venice of the Orient. MNC Portal Indonesia (MPI) sempat singgah di salah satu rumah pengrajin telur asin. Uniknya, di sana hanya bagian kuning telur yang diolah jadi telur asin. Pembuatan telur asin menjadi atraksi tersendiri bagi wisatawan. Terlebih, kita dapat mencoba membuat sendiri kudapan tersebut.

Tai O juga dikenal sebagai surga bagi pecinta kuliner. Mulai dari bakso ikan legendaris di Fuk Hing Hong hingga hidangan khas seperti nasi kukus daun teratai di Crossing Boat Restaurant, setiap gigitan adalah perjalanan rasa yang autentik. Jangan lupa mencicipi terasi udang khas Tai O yang terkenal.

Di salah satu sudut pasar tradisional di sana, MPI antara lain berkesempatan mencicipi mochi mangga, camilan khas setempat. Ukurannya super jumbo! Setiap mochi berisi setengah bagian buah mangga matang yang rasanya sangat manis. Di pasar kering ini, banyak pula dijual aneka hasil laut dan olahannya.

Dengan tradisi yang kaya, pemandangan alam yang menakjubkan, serta kuliner yang menggoda, Tai O adalah destinasi yang menawarkan pengalaman tak terlupakan.

FOTO-FOTO: MPI/ARMYDIAN KURNIAWAN
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More