Indonesia-Turki Perkuat Kemitraan Strategis pada Industri UAV melalui Joint Venture Agreement
Rabu, 12 Februari 2025 - 17:41 WIB
Jakarta - Indonesia dan Turki memasuki era baru dalam kerja sama strategis pertahanan dengan ditandatanganinya dua perjanjian Joint Venture Agreement (JVA) antara dua perusahaan teknologi pertahanan terkemuka Turki yaitu Baykar Makina dan Roketsan Roket
Sanayii ve Ticaret A.S (Roketsan) dengan PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp), holding industri pertahanan swasta nasional.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an. Hal ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat industri pertahanan melalui manufaktur lokal dan alih teknologi.
Kemitraan ini didukung oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turkish Defence Industries serta dihadiri oleh Menteri Pertahanan Indonesia - Sjafrie Sjamsoeddin dan Secretary of Turkish Defence Industries - Haluk Görgün sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat kemandirian pertahanan nasional dan hubungan bilateral Indonesia-Turki.
Penguatan industri pertahanan nasional melalui dua kerja sama strategis tersebut meliputi :
1. Lokalisasi produksi UAV canggih. Perjanjian pertama ini ditandatangani antara Baykar Makina, pemimpin global dalam teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Republikorp.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendirikan
Joint Venture Company (JVC) yang akan fokus pada produksi, perakitan dan pemeliharaan
UAV di Indonesia. Produk utama yang akan dilokalisasi mencakup UAV kelas Medium-Altitude Long-Endurance (MALE) TB3 Bayraktar sebanyak 60 set dan High-Altitude Long-Endurance (HALE) Akinci Bayraktar sebanyak 9 set yang akan mendukung strategi penguatan industri kedirgantaraan dan kemandirian pertahanan nasional.
Baykar Makina yang dipimpin oleh CEO Haluk Bayraktar akan berkontribusi dengan keahlian manufaktur, transfer teknologi dan pelatihan. Baykar dikenal sebagai pemimpin global dalam pengembangan UAV canggih yang memenuhi standar internasional.
Republikorp sendiri dibawah kepemimpinan Chairman Norman Joesoef akan memastikan kepatuhan regulasi, pengembangan infrastruktur, sertifikasi tenaga ahli lokal serta integrasi UAV kedalam ekosistem pertahanan Indonesia. Melalui kemitraan ini, Indonesia akan memperkuat kemampuan dalam pemantauan wilayah, keamanan nasional dan operasi pertahanan.
Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang inovasi, riset dan pengembangan teknologi UAV ditingkat regional.
2. Lokalisasi produksi sistem rudal canggih. Perjanjian kedua ditandatangani antara Roketsan, perusahaan pertahanan terkemuka Turki dengan Republikorp. Kesepakatan ini juga bertujuan untuk mendirikan Joint Venture Company yang akan fokus pada lokalisasi produksi sistem rudal berpemandu canggih seperti anti-ship berdaya cruise missile dan multi-platform missile di Indonesia.
Prioritas utama JVC ini adalah alih teknologi, peningkatan kapasitas industri pertahanan dalam negeri serta pengembangan
tenaga kerja nasional melalui program pelatihan bagi insinyur dan teknisi Indonesia. Roketsan yang saat ini dipimpin oleh CEO Murat ?kinci memiliki pengalaman luas dalam pengembangan roket, peluru kendali dan sistem pertahanan canggih.
Sebagai satu-satunya perusahaan pertahanan Turki dengan sertifikasi CMMI/DEV 3, Roketsan juga berperan dalam pendirian pusat peluncuran satelit pertama di Turki pada tahun 2013. Republikorp, sebagai holding industri pertahanan swasta nasional, berfokus pada inovasi teknologi dan alih teknologi global untuk mendukung kebutuhan pertahanan dan keamanan
Indonesia.
Melalui kemitraan ini, Republikorp berkomitmen untuk menguasai teknologi peluru kendali multi-platform dan memperkuat rantai pasok industri pertahanan nasional. Alih teknologi dan penguatan kapasitas nasional dikedua perjanjian ini menekankan pentingnya alih teknologi dan penguatan kapasitas nasional sebagai fondasi untuk membangun industri pertahanan yang mandiri dan berkelanjutan.
Roketsan akan memimpin transfer teknologi dibidang sistem rudal, termasuk lisensi kekayaan intelektual, keahlian produksi dan pelatihan teknis. Baykar Makina akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis untuk memastikan UAV yang diproduksi sesuai dengan standar internasional serta meningkatkan daya saing sektor kedirgantaraan nasional.
Selain itu, kedua JVC akan bekerja sama dengan industri lokal untuk mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi ketergantungan pada komponen impor. Kolaborasi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada komponen impor tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global dalam industri pertahanan bagi masa depan kemitraan Indonesia-Turki.
Kemitraan strategis ini tidak hanya memperkuat industri pertahanan Indonesia tetapi juga menjadi simbol hubungan bilateral yang kokoh antara Indonesia dan Turki. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas regional dan keamanan global ditengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.
Dengan lokalisasi produksi sistem rudal dan UAV canggih, Indonesia sedang membangun industri pertahanan yang mandiri, inovatif dan berdaya saing global. Langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk mencapai kemandirian teknologi, ketahanan nasional dan kemampuan menghadapi tantangan masa depan.
Sanayii ve Ticaret A.S (Roketsan) dengan PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp), holding industri pertahanan swasta nasional.
Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo?an. Hal ini menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat industri pertahanan melalui manufaktur lokal dan alih teknologi.
Kemitraan ini didukung oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dan Turkish Defence Industries serta dihadiri oleh Menteri Pertahanan Indonesia - Sjafrie Sjamsoeddin dan Secretary of Turkish Defence Industries - Haluk Görgün sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat kemandirian pertahanan nasional dan hubungan bilateral Indonesia-Turki.
Penguatan industri pertahanan nasional melalui dua kerja sama strategis tersebut meliputi :
1. Lokalisasi produksi UAV canggih. Perjanjian pertama ini ditandatangani antara Baykar Makina, pemimpin global dalam teknologi Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan Republikorp.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mendirikan
Joint Venture Company (JVC) yang akan fokus pada produksi, perakitan dan pemeliharaan
UAV di Indonesia. Produk utama yang akan dilokalisasi mencakup UAV kelas Medium-Altitude Long-Endurance (MALE) TB3 Bayraktar sebanyak 60 set dan High-Altitude Long-Endurance (HALE) Akinci Bayraktar sebanyak 9 set yang akan mendukung strategi penguatan industri kedirgantaraan dan kemandirian pertahanan nasional.
Baykar Makina yang dipimpin oleh CEO Haluk Bayraktar akan berkontribusi dengan keahlian manufaktur, transfer teknologi dan pelatihan. Baykar dikenal sebagai pemimpin global dalam pengembangan UAV canggih yang memenuhi standar internasional.
Republikorp sendiri dibawah kepemimpinan Chairman Norman Joesoef akan memastikan kepatuhan regulasi, pengembangan infrastruktur, sertifikasi tenaga ahli lokal serta integrasi UAV kedalam ekosistem pertahanan Indonesia. Melalui kemitraan ini, Indonesia akan memperkuat kemampuan dalam pemantauan wilayah, keamanan nasional dan operasi pertahanan.
Selain itu, kolaborasi ini juga membuka peluang inovasi, riset dan pengembangan teknologi UAV ditingkat regional.
2. Lokalisasi produksi sistem rudal canggih. Perjanjian kedua ditandatangani antara Roketsan, perusahaan pertahanan terkemuka Turki dengan Republikorp. Kesepakatan ini juga bertujuan untuk mendirikan Joint Venture Company yang akan fokus pada lokalisasi produksi sistem rudal berpemandu canggih seperti anti-ship berdaya cruise missile dan multi-platform missile di Indonesia.
Prioritas utama JVC ini adalah alih teknologi, peningkatan kapasitas industri pertahanan dalam negeri serta pengembangan
tenaga kerja nasional melalui program pelatihan bagi insinyur dan teknisi Indonesia. Roketsan yang saat ini dipimpin oleh CEO Murat ?kinci memiliki pengalaman luas dalam pengembangan roket, peluru kendali dan sistem pertahanan canggih.
Sebagai satu-satunya perusahaan pertahanan Turki dengan sertifikasi CMMI/DEV 3, Roketsan juga berperan dalam pendirian pusat peluncuran satelit pertama di Turki pada tahun 2013. Republikorp, sebagai holding industri pertahanan swasta nasional, berfokus pada inovasi teknologi dan alih teknologi global untuk mendukung kebutuhan pertahanan dan keamanan
Indonesia.
Melalui kemitraan ini, Republikorp berkomitmen untuk menguasai teknologi peluru kendali multi-platform dan memperkuat rantai pasok industri pertahanan nasional. Alih teknologi dan penguatan kapasitas nasional dikedua perjanjian ini menekankan pentingnya alih teknologi dan penguatan kapasitas nasional sebagai fondasi untuk membangun industri pertahanan yang mandiri dan berkelanjutan.
Roketsan akan memimpin transfer teknologi dibidang sistem rudal, termasuk lisensi kekayaan intelektual, keahlian produksi dan pelatihan teknis. Baykar Makina akan memberikan pelatihan dan dukungan teknis untuk memastikan UAV yang diproduksi sesuai dengan standar internasional serta meningkatkan daya saing sektor kedirgantaraan nasional.
Selain itu, kedua JVC akan bekerja sama dengan industri lokal untuk mengoptimalkan rantai pasok dan mengurangi ketergantungan pada komponen impor. Kolaborasi ini tidak hanya akan mengurangi ketergantungan pada komponen impor tetapi juga menempatkan Indonesia sebagai bagian dari rantai pasok global dalam industri pertahanan bagi masa depan kemitraan Indonesia-Turki.
Kemitraan strategis ini tidak hanya memperkuat industri pertahanan Indonesia tetapi juga menjadi simbol hubungan bilateral yang kokoh antara Indonesia dan Turki. Kolaborasi ini mencerminkan komitmen kedua negara untuk menjaga stabilitas regional dan keamanan global ditengah dinamika geopolitik yang terus berkembang.
Dengan lokalisasi produksi sistem rudal dan UAV canggih, Indonesia sedang membangun industri pertahanan yang mandiri, inovatif dan berdaya saing global. Langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk mencapai kemandirian teknologi, ketahanan nasional dan kemampuan menghadapi tantangan masa depan.
(sra)