Semarak Karnaval Dugderan Semarang 2025
Jum'at, 28 Februari 2025 - 23:39 WIB
Karnaval Dugderan Semarang 2025 berlangsung semarak, Jumat (28/2/2025).. Prosesi Karnaval Dugderan diawali upacara di halaman Balai Kota Semarang yang dipimpin Walikota Agustina Wilujeng didampingi Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin. Agustina yang berperan sebagai Adipati Semarang Kanjeng Mas Ayu Temanggung Purbadiningrum tampak mengenakan kebaya berwarna merah, sementara Iswar menggunakan baju khas Semarangan berwarna abu-abu.
Dugderan merupakan tradisi budaya khas masyarakat Semarang dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai prosesi hingga pasar rakyat. Selain menandai dimulainya Ramadhan 1446 Hijriah, Dugderan tahun ini juga menandai dimulainya pemerintahan baru di Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin yang baru selesai menjalani retret di Akmil Magelang. Sebelum karnaval berlangsung, Agustina-Iswar bersama-sama memukul bedug beserta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda).
Sementara, ribuan warga Kota Semarang antusias menyaksikan arak-arakan Karnaval Dugderan di sepanjang Jalan Pemuda menuju Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), kemudian berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
FOTO: Ahmad Antoni
Dugderan merupakan tradisi budaya khas masyarakat Semarang dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan yang dimeriahkan dengan berbagai prosesi hingga pasar rakyat. Selain menandai dimulainya Ramadhan 1446 Hijriah, Dugderan tahun ini juga menandai dimulainya pemerintahan baru di Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Agustina Wilujeng Pramestuti dan Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin yang baru selesai menjalani retret di Akmil Magelang. Sebelum karnaval berlangsung, Agustina-Iswar bersama-sama memukul bedug beserta jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkompinda).
Sementara, ribuan warga Kota Semarang antusias menyaksikan arak-arakan Karnaval Dugderan di sepanjang Jalan Pemuda menuju Masjid Agung Semarang (Masjid Kauman), kemudian berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
FOTO: Ahmad Antoni
(sra)