Serangan Bom di Quetta, Pakistan: Dua Tewas dan 21 Terluka, Termasuk Petugas Polisi
Jum'at, 28 Maret 2025 - 08:11 WIB
Sejumlah orang memindahkan seorang pria yang terluka ke sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan barat daya, pada 27 Maret 2025. Sedikitnya dua orang tewas dan 21 lainnya, termasuk sejumlah petugas kepolisian, mengalami luka-luka dalam insiden serangan bom yang menyasar sebuah mobil polisi di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, pada Kamis (27/3), sebut pihak kepolisian dan aparat kesehatan setempat. Waseem Baig, koordinator media di kementerian kesehatan provinsi tersebut, mengatakan kepada Xinhua bahwa insiden itu terjadi di Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, dan beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis. (Xinhua/Asad)
click to zoom
Sebuah mobil polisi yang rusak terlihat di lokasi ledakan di Quetta, Pakistan barat daya, pada 27 Maret 2025. Sedikitnya dua orang tewas dan 21 lainnya, termasuk sejumlah petugas kepolisian, mengalami luka-luka dalam insiden serangan bom yang menyasar sebuah mobil polisi di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, pada Kamis (27/3), sebut pihak kepolisian dan aparat kesehatan setempat. Waseem Baig, koordinator media di kementerian kesehatan provinsi tersebut, mengatakan kepada Xinhua bahwa insiden itu terjadi di Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, dan beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis. (Xinhua/Asad)
click to zoom
ISLAMABAD, 28 Maret, 2025 (Xinhua) -- Sejumlah orang memindahkan seorang pria yang terluka ke sebuah rumah sakit di Quetta, Pakistan barat daya, pada 27 Maret 2025. Sedikitnya dua orang tewas dan 21 lainnya, termasuk sejumlah petugas kepolisian, mengalami luka-luka dalam insiden serangan bom yang menyasar sebuah mobil polisi di Provinsi Balochistan, Pakistan barat daya, pada Kamis (27/3), sebut pihak kepolisian dan aparat kesehatan setempat. Waseem Baig, koordinator media di kementerian kesehatan provinsi tersebut, mengatakan kepada Xinhua bahwa insiden itu terjadi di Quetta, ibu kota Provinsi Balochistan, dan beberapa korban luka berada dalam kondisi kritis. (Xinhua/Asad)
(sra)