Krakatau Steel Catatkan Pendapatan Rp15,42 Triliun di Tahun 2024

Selasa, 06 Mei 2025 - 20:33 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merilis Laporan Keuangan Tahun Buku 2024 (audited) dengan mencatatkan pendapatan sebesar USD954,59 juta atau setara Rp15,42 triliun.
click to zoom
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Muhamad Akbar Djohan, menjelaskan bahwa meskipun pabrik HSM 1 tidak beroperasi sepanjang tahun 2024, perusahaan tetap berupaya menjaga kinerja bisnisnya. Hal ini tercermin dari perolehan laba bruto sebesar USD106,94 juta (Rp1,73 triliun) dan EBITDA positif senilai USD6,63 juta (Rp107,17 miliar).
click to zoom
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk merilis Laporan Keuangan Tahun Buku 2024 (audited) dengan mencatatkan pendapatan sebesar USD954,59 juta atau setara Rp15,42 triliun.

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Muhamad Akbar Djohan, menjelaskan bahwa meskipun pabrik HSM 1 tidak beroperasi sepanjang tahun 2024, perusahaan tetap berupaya menjaga kinerja bisnisnya. Hal ini tercermin dari perolehan laba bruto sebesar USD106,94 juta (Rp1,73 triliun) dan EBITDA positif senilai USD6,63 juta (Rp107,17 miliar).

Akbar Djohan juga menyampaikan bahwa Krakatau Steel mampu menjaga arus kas operasi positif sebesar USD88,15 juta (Rp1,42 triliun) sepanjang 2024. Total aset per 31 Desember 2024 tercatat mencapai USD2,89 miliar (Rp46,77 triliun), meningkat 1,59% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kami terus berkomitmen meningkatkan kinerja Krakatau Steel Group. Di tengah tantangan global, kami telah menerapkan strategi dan langkah preventif untuk memastikan produksi pabrik Hot Strip Mill (HSM) berjalan sesuai target dan keberlangsungan usaha tetap terjaga,” ujar Akbar Djohan.

Namun, Krakatau Steel masih menghadapi tantangan berupa beban keuangan tinggi yang mencapai USD153,65 juta (Rp2,48 triliun). Selain itu, perseroan mencatatkan bagian rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar USD49,68 juta (Rp802,66 miliar), sehingga rugi periode berjalan tercatat sebesar USD148,42 juta (Rp2,4 triliun).

Akbar Djohan menyampaikan optimisme terhadap prospek Krakatau Steel Group, terutama dengan beroperasinya kembali Pabrik HSM 1 yang mampu memproduksi Hot Rolled Coil hingga 2,4 juta ton per tahun. Didukung oleh proyek-proyek strategis dan kerja sama dengan BUMN, pabrikan, distributor, serta konsumen, perusahaan menargetkan peningkatan volume penjualan tahun ini.

Menutup pernyataannya, Akbar Djohan menegaskan bahwa bisnis Krakatau Steel Group tidak hanya bergantung pada industri baja semata. Perusahaan juga mengembangkan bisnis kawasan industri, kepelabuhanan, logistik, energi, dan pengelolaan air industri. Kontribusi dari berbagai subholding ini diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan dan peningkatan kinerja Krakatau Steel secara keseluruhan.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More