Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter untuk Hadapi Risiko Global
Senin, 19 Mei 2025 - 17:33 WIB
Tim ekonom Mandiri Group menyebutkan ekonomi Indonesia memasuki fase normalisasi ke arah pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang pasca efek basis tinggi dampak pemilu 2024, dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,93%. Untuk mengakselerasi ekonomi, Indonesia membutuhkan penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, apalagi mengingat adanya tantangan eksternal akibat dinamika kebijakan perdagangan global dan ketegangan geopolitik.
click to zoom
Tim ekonom Mandiri Group menyebutkan ekonomi Indonesia memasuki fase normalisasi ke arah pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang pasca efek basis tinggi dampak pemilu 2024, dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,93%. Untuk mengakselerasi ekonomi, Indonesia membutuhkan penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, apalagi mengingat adanya tantangan eksternal akibat dinamika kebijakan perdagangan global dan ketegangan geopolitik.
click to zoom
Tim ekonom Mandiri Group menyebutkan ekonomi Indonesia memasuki fase normalisasi ke arah pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang pasca efek basis tinggi dampak pemilu 2024, dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,93%. Untuk mengakselerasi ekonomi, Indonesia membutuhkan penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, apalagi mengingat adanya tantangan eksternal akibat dinamika kebijakan perdagangan global dan ketegangan geopolitik.
click to zoom
Tim ekonom Mandiri Group menyebutkan ekonomi Indonesia memasuki fase normalisasi ke arah pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang pasca efek basis tinggi dampak pemilu 2024, dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,93%. Untuk mengakselerasi ekonomi, Indonesia membutuhkan penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, apalagi mengingat adanya tantangan eksternal akibat dinamika kebijakan perdagangan global dan ketegangan geopolitik.
click to zoom
(Kika) Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, Head of Industry & Regional Research Department Bank Mandiri Dendi Ramdani, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Department Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, Head of Industry & Regional Research Department Bank Mandiri Dendi Ramdani, Head of Mandiri Institute Bank Mandiri Andre Simangunsong dan Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer saat berbincang di sela pemaparan Indonesia Economic Outlook Mandiri Group Triwuln II/2025 di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (19/5/2025).
click to zoom
(Kika) Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto, Head of Industry & Regional Research Department Bank Mandiri Dendi Ramdani, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Department Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, Head of Industry & Regional Research Department Bank Mandiri Dendi Ramdani, Head of Mandiri Institute Bank Mandiri Andre Simangunsong dan Head of Equity Research Mandiri Sekuritas Adrian Joezer saat berbincang di sela pemaparan Indonesia Economic Outlook Mandiri Group Triwuln II/2025 di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Tim ekonom Mandiri Group menyebutkan ekonomi Indonesia memasuki fase normalisasi ke arah pola pertumbuhan yang lebih sehat dan seimbang pasca efek basis tinggi dampak pemilu 2024, dengan proyeksi laju pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,93%. Untuk mengakselerasi ekonomi, Indonesia membutuhkan penguatan sinergi kebijakan fiskal dan moneter, apalagi mengingat adanya tantangan eksternal akibat dinamika kebijakan perdagangan global dan ketegangan geopolitik.
(sra)