Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Lewat Akses Air Bersih dan Edukasi
Selasa, 20 Mei 2025 - 05:30 WIB
Sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Habitat for Humanity Indonesia melaksanakan program pengadaan akses air bersih, penanaman pohon serta edukasi literasi keuangan ke masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang mengalami bencana kekeringan berkepanjangan. Program ini juga sejalan dengan komitmen kami terhadap Sustainable Development Goals (SDG’s) No. 6 untuk menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.
Pada 2023, terjadi bencana kekeringan berkepanjangan yang diperparah oleh El Nino, hingga menyebabkan berkurangnya curah hujan di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Gunungkidul. Bencana ini mengakibatkan kekeringan pada sejumlah sumber air di wilayah tersebut yang berdampak pada lebih dari 116.000 orang.
Untuk membantu mengatasi kondisi tersebut, Prudential Indonesia memasang pipa air untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat setempat yang mengalami kelangkaan air, dan menanam 100 pohon beringin. Proyek ini juga mencakup Pembangunan empah rumah pintar iklim dan penyelenggaraan lokakarya edukasi tentang kebiasaan hidup sehat, pengelolaan air, dan pengelolaan fasilitas WASH. Selain itu, sesi literasi keuangan diadakan untuk 45 perempuan dari masyarakat setempat, dengan fokus pada keterampilan pengelolaan keuangan praktis untuk mendukung masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Program ini berlangsung secara bertahap sejak November 2024 hingga Mei 2025, serta menargetkan 2.500 penerima manfaat langsung dan 24.000 penerima manfaat tidak langsung.
Dalam sambutannya, Nuranisa Putri Matahari, selaku Head of Community Investment Prudential Indonesia mengatakan, “Selama hampir 30 tahun hadir di Indonesia, Prudential Indonesia telah berkontribusi secara konsisten dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta ketahanan terhadap perubahan iklim, termasuk untuk kelompok yang rentan dan terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Gunungkidul. Prudential senantiasa memastikan kontribusi yang diberikan tepat sasaran, salah satunya lewat kerja sama dengan mitra kami, Habitat for Humanity Indonesia, untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.”
Pada 2023, terjadi bencana kekeringan berkepanjangan yang diperparah oleh El Nino, hingga menyebabkan berkurangnya curah hujan di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten Gunungkidul. Bencana ini mengakibatkan kekeringan pada sejumlah sumber air di wilayah tersebut yang berdampak pada lebih dari 116.000 orang.
Untuk membantu mengatasi kondisi tersebut, Prudential Indonesia memasang pipa air untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat setempat yang mengalami kelangkaan air, dan menanam 100 pohon beringin. Proyek ini juga mencakup Pembangunan empah rumah pintar iklim dan penyelenggaraan lokakarya edukasi tentang kebiasaan hidup sehat, pengelolaan air, dan pengelolaan fasilitas WASH. Selain itu, sesi literasi keuangan diadakan untuk 45 perempuan dari masyarakat setempat, dengan fokus pada keterampilan pengelolaan keuangan praktis untuk mendukung masa depan yang lebih aman dan sejahtera. Program ini berlangsung secara bertahap sejak November 2024 hingga Mei 2025, serta menargetkan 2.500 penerima manfaat langsung dan 24.000 penerima manfaat tidak langsung.
Dalam sambutannya, Nuranisa Putri Matahari, selaku Head of Community Investment Prudential Indonesia mengatakan, “Selama hampir 30 tahun hadir di Indonesia, Prudential Indonesia telah berkontribusi secara konsisten dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta ketahanan terhadap perubahan iklim, termasuk untuk kelompok yang rentan dan terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Gunungkidul. Prudential senantiasa memastikan kontribusi yang diberikan tepat sasaran, salah satunya lewat kerja sama dengan mitra kami, Habitat for Humanity Indonesia, untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.”
(sra)