TNI AU Temukan Tumpahan Minyak yang Diduga Berasal dari Pesawat Sriwijaya SJ182
Minggu, 10 Januari 2021 - 11:28 WIB
Prajurit TNI AU dari Sqadron Udara 6 Atang Sandjaja melakukan pencarian melalui pengamatan udara menggunakan helikopter AS-332 Super Puma di lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, di perairan Kepulauan Seribu, Minggu (10/1/2021). Basarnas melakukan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak dengan melibatkan berbagai unsur yaitu TNI dan Polri.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU ) memberangkatkan tiga alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu. Adapun tiga alutsista tersebut terdiri dari pesawat CN-295, helikopter jenis Caracal, dan helikopter Super Puma NAS-332.
TNI Angkatan Udara yang melakukan pemantauan dan pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari udara menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya di selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Observasi yang dilakukannya untuk mencari pesawat Sriwijaya SJ-182 itu dengan menerbangkan dua helikopter untuk menuju koordinat hilangnya pesawat tersebut, yakni 0555 23 LS dan 1063605 Bujur Timur.
"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," kata Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops Kasau) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai melakukan pemantauan melalui udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi melanjutkan, "Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat."
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara ( TNI AU ) memberangkatkan tiga alat utama sistem senjata (alutsista) untuk mencari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak di sekitaran perairan Kepulauan Seribu. Adapun tiga alutsista tersebut terdiri dari pesawat CN-295, helikopter jenis Caracal, dan helikopter Super Puma NAS-332.
TNI Angkatan Udara yang melakukan pemantauan dan pencarian serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari udara menemukan tumpahan minyak yang diduga berasal dari pesawat Sriwijaya di selatan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Observasi yang dilakukannya untuk mencari pesawat Sriwijaya SJ-182 itu dengan menerbangkan dua helikopter untuk menuju koordinat hilangnya pesawat tersebut, yakni 0555 23 LS dan 1063605 Bujur Timur.
"Kami bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi bahwa itu adalah tumpahan minyak," kata Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops Kasau) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi usai melakukan pemantauan melalui udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi melanjutkan, "Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena kurang lebih 18 jam. Kira-kira itu tumpahan minyak bahan bakar pesawat."
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak di posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
(sra)