Masjid Babah Alun Desari, Destinasi Wisata Religi di Jakarta Selatan
Minggu, 14 Februari 2021 - 19:01 WIB
Pengunjung melaksanakan shalat Ashar Masjid Babah Alun Desari di rest area atau tempat istirahat bagi pengguna jalan tol Desari yang menyerupai bangunan etnis Tionghoa di Jakarta Selatan.
click to zoom
Ruang shalat di lantai dasar memiliki daya tampung hingga 200 orang.
click to zoom
Sedangkan bagian lantai atas dibuat seperti bangunan bundar karena mengikuti bentuk kubag, digunakan untuk perpustakaan dan ruang membaca.
click to zoom
Masjid ini bisa dijadikan tempat wisata Religi dan berfoto.
click to zoom
Pembangunan masjid ini dilakukan sekitar 20 pekerja termasuk arsiteknya yang langsung ke pergi ke Xinjiang, Cina, untuk mempelajari langsung bangunan asli masyarakat setempat.
click to zoom
Di masjid ini juga terdapat gedung bale rakyat yang dapat digunakan masyarakat untuk hajatan, pesta pernikahan, atau kegiatan apapun gratis, asalkan menjaga kenyamanan sesuai tuntutan Islam, tidak boleh ada makanan-makanan haram, alkohol dan lainnya.
click to zoom
Di masjid ini juga terdapat gedung bale rakyat yang dapat digunakan masyarakat untuk hajatan, pesta pernikahan, atau kegiatan apapun gratis, asalkan menjaga kenyamanan sesuai tuntutan Islam, tidak boleh ada makanan-makanan haram, alkohol dan lainnya.
click to zoom
Di masjid ini juga terdapat gedung bale rakyat yang dapat digunakan masyarakat untuk hajatan, pesta pernikahan, atau kegiatan apapun gratis, asalkan menjaga kenyamanan sesuai tuntutan Islam, tidak boleh ada makanan-makanan haram, alkohol dan lainnya.
click to zoom
Pengunjung beristirahat di Masjid Babah Alun Desari di rest area atau tempat istirahat bagi pengguna jalan tol Desari yang menyerupai bangunan etnis Tionghoa di Jakarta Selatan. Minggu (14/2/2021).
click to zoom
Pengunjung beristirahat di Masjid Babah Alun Desari di rest area atau tempat istirahat bagi pengguna jalan tol Desari yang menyerupai bangunan etnis Tionghoa di Jakarta Selatan. Minggu (14/2/2021). Masjid ini bisa dijadikan tempat wisata Religi dan berfoto. Pembangunan masjid ini dilakukan sekitar 20 pekerja termasuk arsiteknya yang langsung ke pergi ke Xinjiang, Cina, untuk mempelajari langsung bangunan asli masyarakat setempat. Di masjid ini juga terdapat gedung bale rakyat yang dapat digunakan masyarakat untuk hajatan, pesta pernikahan, atau kegiatan apapun gratis, asalkan menjaga kenyamanan sesuai tuntutan Islam, tidak boleh ada makanan-makanan haram, alkohol dan lainnya.
(sra)