Hermanto dan Henry Wirawan, Kakak Beradik dalam Daftar Forbes 30 Under 30 Asia
Baru-baru ini, Hermanto dan Henry Wirawan, duo kakak-beradik dari Medan, berhasil mewakili Indonesia dan masuk ke dalam Daftar Forbes 30 Under 30 di Asia. Di Kategori Finansial dan Venture Capital, nama Hermanto dan Henry Wirawan melejit setelah berhasil membesarkan perusahaan remitansi online Topremit hingga mencapai transaksi senilai Rp.1,1 triliun per tahun 2020 dan memiliki lebih dari 66.000 pengguna di tahun 2020.
Berawal dari bisnis keluarga, pada tahun 2018, Hermanto dan Henry memutuskan untuk mendigitalisasi usaha remitansi dan menjadi pionir layanan remitansi online di Indonesia. Hanya dalam waktu setahun, Topremit meluncurkan aplikasi mobile pada bulan Oktober 2019 dan mendapatkan penghargaan dari Bank Indonesia sebagai "Penyedia Jasa Pengiriman Uang Terbaik 2019".
Dengan sistem online, Topremit menyediakan layanan pengiriman uang yang lebih praktis, mudah, dan dapat dilacak secara real time. Biaya pengiriman uang juga dibebankan kepada pengirim, sehingga uang akan diterima secara penuh tanpa ada potongan. Dana yang bisa dikirim ke luar negeri yaitu mulai dari 45 ribu rupiah saja.
Topremit menawarkan biaya hingga 87 persen lebih terjangkau dibandingkan dengan biaya layanan pengiriman uang melalui metode konvensional. Perusahaan juga menjamin transparansi biaya dan tarif, sehingga jika transaksi pengiriman gagal, maka semua dana akan dikembalikan ke pengirim tanpa potongan apapun. Untuk memastikan keamanan dan legalitasnya, Topremit juga telah mendapat lisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia sebagai "Penyelenggara Transfer Dana" resmi.
"Kami sangat senang dan merasa terhormat dapat menjadi perwakilan Indonesia yang masuk ke dalam daftar prestisius Forbes 30 Under 30 di Asia. Penghargaan ini akan kami jadikan sebagai motivasi dan semangat baru, untuk terus mengedepankan layanan profesional dan keamanan dalam menangani pengiriman uang internasional. Kami berterima kasih kepada semua pengguna yang telah mempercayai layanan Topremit, dan kami akan terus berinovasi untuk memberikan fitur dan bantuan yang lebih komprehensif," kata Hermanto selaku CEO Topremit, Selasa
Selama masa pandemi, Topremit mencatatkan kenaikan jumlah pengguna serta transaksi yang signifikan. Pada tahun 2019, jumlah penggunanya masih berkisar di angka 14.700, yang kemudian naik sebesar 250 persen menjadi 66.200. Mengawali tahun 2021 yang baru masuk ke bulan ke-4, pengguna perusahaan remitansi ini kembali meningkat sebesar 45 persen menjadi 89.800 pengguna.
Melalui platform online-nya, Topremit telah dipercaya untuk mengirimkan lebih dari Rp.1,1 triliun total transaksi sepanjang tahun 2020.
Sementara itu, dalam waktu empat bulan pertama di tahun 2021, Topremit telah memfasilitasi total pengiriman uang hingga Rp1,88 triliun. Pengguna utama Topremit adalah ekspatriat yang bekerja di Indonesia, orang tua pelajar di luar negeri, serta pelaku bisnis ekspor-impor.
"Layanan Transfer Internasional yang ada di aplikasi Topremit memudahkan pengguna dalam mengirimkan uang ke lebih dari 60 negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, hingga Australia. Sejauh ini, tiga destinasi terpopuler untuk pengiriman uang dari Indonesia adalah: Filipina, Malaysia, dan India. Selama pandemi, kami juga melihat peningkatan pesat sebesar XX persen dalam pengiriman uang ke luar negeri. Untuk itu, Topremit berkomitmen untuk terus memperluas kolaborasi kami dengan para mitra di luar negeri, untuk membuka jalur-jalur remitansi ke berbagai negara lain,” tandas Henry Wirawan selaku CMO Topremit.
Kedepannya, Hermanto dan Henry menargetkan Topremit untuk bisa mencatatkan pertumbuhan jumlah pengguna hingga 100 persen di tahun 202. "Dengan peningkatan signifikan, artinya semakin banyak orang yang terbantu dengan layanan yang dihadirkan Topremit. Ini merupakan cita-cita kami, yaitu memberikan kemudahan dan kenyamanan pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri. Untuk ambisi jangka panjang, kami ingin terus meningkatkan sistem kami agar semua orang bisa mengirimkan uang antarnegara segampang chatting," ujar Hermanto.
FOTO Dok