Siapkan Huntara Pengungsi Semeru, PDGI Gandeng Indonesia Care
Hingga saat ini ribuan penyintas Semeru masih menempati tenda-tenda pengungsian. Erupsi juga belum mereda walau sudah lebih dari dua bulan sejak erupsi besar 4 Desember 2021 lalu. Hidup di pengungsian demikian lama dapat dengan mudah terjangkit wabah penyakit seperti covid dan penyakit lainnya. Selain itu seringkali pengungsi kehilangan harta benda, termasuk potensi terjadinya pelecehan, hal ini merupakan keprihatinan yang mendalam.
Demikian diungkap Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Drg. Seno di sela-sela penandatanganan kerjasama pembangunan Huntara Semeru dengan Indonesia Care di Graha PDGI, Utan Kayu, Jakarta Timur, Jumat (18/2).
"PDGI ingin kembalikan senyum ceria warga terdampak erupsi Semeru sebelum Ramadhan, kami merasa perlu ikut berpartisipasi dalam program recovery Semeru ini, karena banyak diantara para korban tak tahu lagi harus kemana dan bagaimana menjalani hidup kedepan pasca kehilangan segala-galanya," tandasnya.
PDGI memilih menggandeng lembaga kemanusiaan Indonesia Care karena lembaga tersebut telah resmi ditetapkan sebagai salah satu lembaga yang mendapat kepercayaan pemerintah kabupaten Lumajang membangun hunian bagi pengungsi sebanyak 15 unit.
"Kami mengenal individu-individu didalamnya. Insya Allah amanah,' imbuhnya.
Ia berharap program sosial seperti ini dapat diteruskan oleh pengurus PDGI selanjutnya yang terpilih dalam konggres PB PDGI Maret mendatang di Balikpapan. "Dalam merealisasikan program PDGI Peduli untuk Pengungsi Semeru ini, kami menggandeng sejumlah mitra perusahaan," ungkapnya.
Merespon amanah yang diberikan PDGI, Direktur Eksekutif Indonesia Care, Lukman Azis menyampaikan apresiasinya. 'Insya Allah kita akan segera realisasikan pembangunan Huntara dari PDGI di kawasan relokasi resmi yang ditunjuk Pemerintah Kabupaten Lumajang. Yaitu di desa Sumber Mujur,' ungkap Lukman.
Mantan jurnalis dan aktivis Korps Alumni HMI tersebut optimis sebelum puasa bisa menyelesaikan semuanya. "PDGI komitmen tahap awal akan membantu pendanaan Huntara sebanyak lima unit dan bisa bertambah," imbuhnya.
Masing-masing unit huntara memiliki luas 4,8 meter x 6 meter dan terbuat dari galvalum (baja ringan) sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh Bupati Lumajang. " Kami libatkan puluhan personil relawan konstruksi untuk mempercepat pembangunan," jelasnya.