Mahasiswa Gelar Diskusi Soal Krisis Global dan Arah Kebijakan Negara

JAKARTA-- Bergulirnya wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang disampaikan pemerintah menimbulkan reaksi yang besar dari beragam unsur masyarakat.

Salah satunya kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya, dalam pandangan pada Dialog Interaktif, Ada urgensi mengapa pemerintah menaikkan BBM. Dalam menaikkan harga BBM, pemerintah Indonesia tentu melihat situasi politik internasional," kata Farid Sudrajat, Sabtu (3/9), dalam keterangannya.

Menurutnya, naiknya BBM disebabkan kenaikan harga minyak mentah global yang dipicu adanya ketegangan dari beberapa negara, termasuk konflik antara Rusia-Ukraina dan AS-China, yang mengakibatkan faktor krisis energi global.

Kemampuan Indonesia dalam menghadapi krisis energi tentu harus ditopang dengan upaya-upaya yang lain, misalnya memberikan infrastruktur hukum yang baik. Selain itu, pengalihan subsidi BBM bisa dialokasikan pada peningkatan pengembangan industri hilir di Indonesia,” paparnya.

Farid pun dengan tegas memberikan instruksi pada rekan-rekan mahasiswa Yang tergabung dalam kelompok Limajaya, untuk kita bersama-sama mengawal adanya kebijakan Pengalihan Subsidi BBM yang di topang dengan Bantuan Langsung Tunai, jadi kita akan mengawal program BLT agar tepat sasaran agar menjaga daya beli tetap stabil serta menekan angka inflasi akibat pengalihan subsidi BBM yang tentunya menaikan BBM tersebut.

Di sisi lain, ketidak pastian dalam krisis ekonomi dunia memberikan pilihan sangat terbatas bagi Indonesia dalam pengelolaan fiskalnya. Dalam hal ini, menyesuaikan harga BBM ke level yang tidak membahayakan APBN namun juga tak membahayakan kegiatan perekonomian nasional, pandangan ini disampaikan Farizs Rama Putra selaku Pengamat Kebijakan Publik, sudah saatnya Indonesia mengurangi subsidi BBM dan mengalihkannya ke prioritas lain yang lebih memenuhi kebutuhan penting masyarakat,

Dan perlu di inget juga, jangan sampai pencabutan subsidi BBM ini di mainkan sama oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, serta memainkan ini untuk kelompok-kelompok kepentingan untuk 2024.

"Disisi lain Ketum DPP KNPI Putri Khairunissa menyampaikan menurut saya Indonesia dan dunia saat ini tengah mengalami krisis energi yang berasal dari fosil, untuk itu kita butuh mengembangkan energi terbarukan agar ketika cadangan energi lama sudah habis, kita masih bisa bertahan dengan energi terbarukan yang telah kita kelola sendiri," ujarnya

Sementara dari sisi kebijakan pemerintah pengamat kebijakan pemerintah Farizs Rama Putra menekankan agar mahasiswa dan pemuda mampu menjadi agen kontroler dan pengkritik kebijakkan pemerintah, untuk terciptanya Indonesia yang adil dan makmur serta mahasiswa harus memanfaatkan bonus demografi agar tidak terjadi bahaya demografi.

"Adapun dari presidium Limajaya yang juga sebagai Presiden Mahasiswa IBI Kosgoro 57 menyampaikan " kebijakkan mengenai kenaikan harga BBM kini telah di sahkan oleh pemerintah, dan alasan pemerintah dalam menetapkan kebijakan tersebut sudah jelas, yaitu untuk mengalihkan subsidi agar lebih tepat sasaran, salah satunya mengalihakan subsidi BBM ke BLT, namun yang tetap menjadi catatan adalah masahasiswa harus tetap mengawal pengalihan subsidi tersebut salah satunya mengawal jalannya bantuan sosial agar tidak terjadi lagi kasus korupsi seperti yang terjadi di masa lalu," ungkapnya.

Dari hasil kegiatan tersebut Farid yang juga Koordinator Presidium Limajaya menyampaikan akan membuka ruang baik diskusi maupun dialog interaktif terkait Arah Kebijakan Negara untuk menyelamatkan Negara ditengah krisis global yang berdampak pada persoalan pengalihan subsidi BBM dan transformasi energi baru dan terbarukan.