Sondang Tampubolon Ingin Kereta Api Cepat Hadir di Seluruh Indonesia
Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon menjadi narasumber sosialisasi bertema ‘Kereta Cepat untuk Indonesia Maju’ dengan menghadirkan muda-mudi milenial Jakarta Timur, di salah satu restoran di Kawasan Duren Sawit.
Kegiatan ini membahas pengoperasian transportasi publik Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang akan mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang. PT KCIC merupakan perusahaan yang mengoperasikan jaringan kereta api cepat Indonesia yang dibangun dengan rute Jakarta-Bandung.
Perusahaan ini dibentuk sebagai kolaborasi PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia yang memiliki saham sebesar 60 persen dengan konsorsium asal Cina, Beijing Yawan HSR Co Ltd., dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen.
KCJB merupakan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. Hadirnya KCJB menjadi era baru transportasi massal modern yang cepat, andal, aman, dan nyaman untuk mobilisasi secara optimal serta meningkatkan konektivitas antarkota.
KCJB diharapkan mampu memicu pembangunan kawasan dan sentra ekonomi baru, serta berpotensi untuk dikembangkan seluruh Indonesia. Memulai pembangunan sejak 2018, proyek KCJB semakin berprogres menuju fase operasional pada Juni 2023.
KCJB dibangun oleh 7 perusahaan terkemuka dari Indonesia dan Tiongkok yang telah berpengalaman mengerjakan proyek infrastruktur global dan tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium atau HSRCC.
Saat ini progres konstruksi pembangunan KCJB sudah mencapai 91,7 persen. Dengan adanya KCJB, waktu yang dibutuhkan pelanggan untuk bepergian dari pusat kota Jakarta ke pusat kota Bandung hanya sekitar 1 jam saja.
Rinciannya, pelanggan cukup menempuh waktu selama 20 menit dari Stasiun LRT Jabodebek Dukuh Atas menuju Stasiun LRT Jabodebek Halim. Pelanggan dapat langsung berpindah dari Stasiun LRT Jabodebek Halim ke Stasiun KCJB Halim karena kedua layanan tersebut telah terintegrasi pada lokasi yang sama.
Perjalanan KCJB dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun KCJB Padalarang akan ditempuh hanya dalam waktu kurang dari 30 menit. Di Padalarang, KAI telah menyediakan layanan KA Feeder yang jadwalnya menyesuaikan dengan jadwal kedatangan KCJB. Adapun waktu tempuh KA Feeder KCJB untuk menuju Stasiun Bandung adalah hanya 18 menit.
Sebagai pionir kereta api cepat di Indonesia, KCJB menjadi pusat keunggulan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk ditempa menjadi generasi pertama yang mampu mengoperasikan sarana dan prasarana kereta api cepat di Indonesia.
Keberhasilan KCJB mewujudkan mimpi Indonesia memiliki kereta api cepat niscaya membuka wawasan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk mendorong dunia pendidikan dan industri transportasi massal untuk mendalami dan menguasai teknologi kereta api cepat dalam membangun masa depan infrastruktur modern Tanah Air.
Membangun lebih dari sekedar transportasi dan menawarkan lebih dari sekadar bisnis, KCJB turut berkontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional dengan menciptakan konektivitas unggulan antar kota yang dipadukan dengan pengembangan transportasi terintegrasi yang berkelanjutan.
KCJB selalu membuka berbagai kesempatan untuk bersinergi guna mewujudkan visi perusahaan yang sejalan dengan misi pemerintah, bersama membangun bangsa dan negara untuk masa depan Indonesia yang lebih maju dan membanggakan.
Dalam kesempatan itu, Expert PT KCIC Posma H. Sitompul berterima kasih kepada Anggota Komisi VI DPR RI Sondang Tampubolon atas terselenggaranya acara sosialisasi ini, sehingga menjadi kesempatan bagi KCIC untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya di Jakarta Timur, dengan begitu bisa menjelaskan peranan KCIC dan manfaatnya kepada masyarakat luas.
“Rencana pengoperasian kereta api cepat ini pada Juni 2023. Tentu harapan kami adalah agar semua pihak mendukung semua program yang dilaksanakan nanti, yang saat ini dalam proses penyelesaian, maupun masalah-masalah lainnya. Dan, kerja sama dengan pemerintah maupun Anggota Dewan juga diharapkan bisa mempercepat proses pengoperasian kereta cepat ini,” ujar Posma.
Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi PDI Perjuangan Sondang Tampubolon mengaku senang bisa membagikan betapa pentingnya moda transportasi publik yang ramah lingkungan, aman, nyaman, bagi keberlangsungan peradaban masyarakat Indonesia yang lebih maju kepada masyarakat Jakarta Timur, khususnya muda-mudi milenial, dengan terbangunnya atau terkonektivitasnya seluruh wilayah bahkan pulau-pulau di Indonesia, yang akan meningkatkan produksi terbaik, termasuk produksi pertanian, pertambangan, perikanan, dan sebagainya.
Menurutnya, tidak hanya sebatas memindahkan manusia dari satu titik ke titik lain, tetapi yang utama adalah adanya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lain, dan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Indonesia.
“Bagaimana transportasi darat, laut, udara itu benar-benar terkoneksi dengan sangat baik, terutama bagaimana mereka memiliki budaya menggunakan kereta, baik itu kereta listrik, kereta api, dan itu benar-benar tidak hanya antar kota, antar provinsi, tetapi juga bagimana antar negara, seperti negara-negara Eropa itu sudah terkoneksi satu sama lain. Pertama biaya lebih murah. Kedua, juga lebih cepat, dan tentu saja bisa menurunkan emisi karbon yang saat ini menjadi perhatian, dan isu dari hampir seluruh dunia,” jelas Sondang Tampubolon.
“Kita harapkan Indonesia segera bisa mengoperasikan kereta cepat Jakarta-Bandung ini yang merupakan suatu pilot project pertama di Indonesia yang memiliki kereta api cepat dengan kecepatan 350 km/jam, dan ini tidak hanya berhenti sampai Jakarta-Bandung, kami dari PDI Perjuangan maupun DPR RI meminta agar project ini diteruskan sampai kepada seluruh pulau jawa dan juga provinsi-provinsi ataupun pulau-pulau yang lain, di Papua, Kalimantan, Sulawesi, dan lain sebagainya.”
“Karena dengan terbangunnya atau terkonektivitasnya seluruh wilayah, bahkan pulau-pulau di Indonesia itu pasti akan meningkatkan produksi, mengeluarkan produksi-produksi terbaik, termasuk produk pertanian, pertambangan, perikanan dan lain sebagainya. Jadi tidak hanya sebatas memindahkan manusia dari satu titik ke titik lain, tetapi yang utamanya adalah bagaimana pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lain, dan bagimana meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Indonesia,” tambah Sondang Tampubolon.
Sedangkan para peserta dan mahasiswa yang hadir dalam sosialisasi ini mengungkapkan, jika mereka menginginkan agar biaya yang terjangkau bagi mahasiswa dan warga menengah ke bawah dalam menggunakan kereta api cepat ini.
“Jika kita menuntut untuk orang beralih ke transportrasi umum, seharusnya diberikan sarana yang lebih baik. Walaupun menurut saya dari momen ini, kereta api cepat Jakarta-Bandung sudah memulai inovasinya dengan baik. Semoga perusahaan-perusahaan lain, atau penyedia jasa transportasi yang lain mendukung itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh,” terang Paulus.
“Keinginan untuk kereta api cepat ini segera beroperasi dan harganya juga bisa terjangkau bagi mahasiswa. Karena juga banyak dari warga Jakarta yang berkuliah disana (Bandung). Kereta api cepat nanti bisa diadakan juga untuk Jakarta-Surabaya, Jakarta-Jogja, pokoknya nyambung jawa, mungkin juga nanti Jakarta-Bali,” timpal Elizabeth Gultom.