Guyub Rukun Dalam Tradisi Nyadran Kali di Desa Wisata Kandri Semarang
Ratusan warga dari anak-anak, remaja hingga orang tua berbaur mengikuti kegiatan gelar budaya Nyadran Kali di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/1/2023). Gelar budaya Nyadran Kali ini merupakan wujud syukur masyarakat Kandri atas berkah sumber air yang melimpah di sumber air di Sendang Gede. Acara dimeriahkan pementasan seni atau gelar budaya. Acara diawali dengan proses pengambilan air di tujuh sumber mata air pada Sabtu malam. Kemudian Minggu pagi di Kali Kidul pengambilan air matirto suci untuk dikirab ke tempat Palereman tepatnya di Sendang Gede. Pengambilan air di Sendang Gede untuk membasuh muka para penari pada pagi harinya.
Selanjutnya kirab budaya dimulai memboyong properti, seperti gong, jadah, kepala sapi atau kerbau, sego golong, dan tumpeng. Dimulai dari Kali Kidul dibawa ke Sendang Gede. Terdapat penari yang merupakan kreasi baru dari masyarakat Kandri tentang Matirto Suci Dewi Kandri. Makna dari sembilan penari itu merupakan angka tertinggi. Mulai dari tujuh sumber mata air menurut budaya Jawa merupakan pitulungan. Para penari membawa kendi yang merupakan sumber mata air tirta suci. Diiringi beberapa gunungan yang diperebutkan masyarakat, seperti gunungan buah, gunungan sayur, dan mekarsari. Filosofi sumber mata air tersebut tidak hanya untuk masyarakat, namun juga untuk pertanian. Selain itu, mekarsari merupakan kreasi hasil bumi yang dibuat olahan.
FOTO: Sindo/Ahmad Antoni