Mengenal Waskita Toll Road, Anak Usaha BUMN yang Sempat Kuasai 18 Ruas Tol Sepanjang 1.019 Km
Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mengundangAnggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sondang Tampubolon, dalam kegiatansosialisasi peran BUMN dalam pembangunan untuk kemajuan Indonesia.
Acara yang dihelat di Coverage Cafe, Jalan Laksamana Malahayati, Cipinang Muara, Jakarta Timur pada Selasa (4/4/2023), disambut antusias oleh ratusan peserta yang di antaranya pelajar, mahasiswa serta masyarakat lainnya.
Waskita Karya sendiri, merupakan badan usaha milik negara yang bergerak di bidang konstruksi. Waskita Karya pun memiliki sejumlah anak usaha, salah satunya PT Waskita Toll Road (WTR).
Peran WTR cukup menonjol di tengah masifnya pembangunan jalan tol di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Berdiri pada 19 Juni 2014, WTR merupakan anak usaha Waskita Karya yang bergerak di bidang investasi jalan tol.
"Pada tahun 2018, WTR berhasil meraih prestasi dengan kepemilikan 18 ruas tol dengan total panjang hingga 1.019 Km," mengutip laman resmi Waskita Toll Road, Kamis (6/4/2023).
Dengan membangun ruas-ruas tol baru dan mengambil alih proyek ruas tol yang belum berjalan, WTR berhasil mendorong pertumbuhan arus distribusi logistik maupun masyarakat yang berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi di wilayah dimana ruas-ruas tol tersebut berada.
Dalam lingkup bisnisnya, WTR fokus melakukan asset recycling pada ruas-ruas tol tersebut kepada investor strategis.
"Saat ini, WTR memiliki 10 ruas tol dengan total panjang hingga 561 Km yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera," kata dia.
WTR memiliki visi untuk menjadi perusahaan investasi jalan tol terkemuka di Indonesia. Hal ini dicapai melalui sumber daya manusia yang kompeten, sistem teknologi yang terintegrasi, sinergi dengan rekan bisnis, serta inovasi yang dijalankan sesuai dengan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Ke depannya, WTR fokus dalam merealisasikan aksi korporasi serta mempercepat penyelesaian konstruksi ruas-ruas tol yang sedang dibangun. Hal ini sejalan dengan misi WTR dalam membangun ruas-ruas tol yang terintegrasi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa dan Sumatera.
Berikut kepemilikan saham WTR pada sejumlah jalan tol di RI:
Kepemilikan Saham Mayoritas
• Jalan Tol Pemalang – Batang (39,20 Km)
• Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (43,75 Km)
• Jalan Tol Ciawi – Sukabumi (54 Km)
• Jalan Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (16,78 Km)
• Jalan Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar (38,29 Km)
• Jalan Tol Kayuagung – Palembang – Betung (111,69 Km)
Kepemilikan Saham Minoritas
• Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km)
• Jalan Tol Depok – Antasari (27,95 Km)
• Jalan Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (60,10 Km)
• Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat (143,25 Km)
WTR juga melakukan aksi korporasi dalam memperluas kepemilikannya pada sejumlah jalan tol, di antaranya:
• Desember 2019 : Jalan Tol Solo – Ngawi (90,43 Km)
• Desember 2019 : Jalan Tol Ngawi – Kertosono (108,20 Km)
• April 2021 : Jalan Tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi (61,70 Km)
• Juni 2021 : Jalan Tol Semarang – Batang (75 Km)
• Juni 2021 : Jalan Tol Cinere – Serpong (10,14 km)
• Oktober 2021 : Jalan Tol Cibitung – Cilincing (34,76 Km)
• Juni 2022 : Jalan Tol Cimanggis – Cibitung (26,18 Km)
• Agustus 2022 : Jalan Tol Kanci – Pejagan (35 Km)
• Agustus 2022 : Jalan Tol Pejagan – Pemalang (57,50 Km).