Kolaborasi ITPLN dan Pemkot Pariaman, Sukseskan Program SAGA SAJA
Jakarta - Puluhan putra-putri Pariaman dari keluarga tidak mampu berkesempatan kuliah di Institut Teknologi PLN (ITPLN) dengan beasiswa kolaborasi dari berbagai fihak melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana (SAGA SAJA).
Hal itu tertuang dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara ITPLN dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman tentang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan SDM.
Kesepakatan ditandatangani oleh Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT dan Wali Kota Pariaman Prof. Dr. Genius Umar M.Si. di ITPLN Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu 21 Juni 2023.
Rektor ITPLN Prof. Dr. Ir. Iwa Garniwa M K, MT mengatakan pihaknya bangga bisa bekerja sama dengan Pemerintah Kota Pariaman di bidang tri dharma perguruan tinggi ini.
“Kami siap mendidik putra-putri Kota Pariaman agar menjadi siap kerja sehingga dapat memutus mata rantai kemiskinan dan mengangkat derajat keluarganya,” ucapnya, lewat keterangan, Sabtu (24/6/2023).
Kesepakatan Bersama ini juga perlu dilanjutkan dengan sinergikan sumber daya masing-masing seperti pengolahan sampah menjadi bahan bakar pelet melalui program TOSS (tempat olah sampah setempat), electrifying, pelatihan dan lain-lain.
“Apalagi Pak Wali Kota yang juga guru besar ini memiliki program yang sangat bagus yaitu SAGA SAJA,” kata Iwa.
Sementara Wali Kota Pariaman Prof. Dr. Genius Umar M.Si. mengatakan bahwa sebenarnya program SAGA SAJA adalah untuk mengatasi lingkaran setan kemiskinan.
“Mata rantai kemiskinan akan diputus melalui pendidikan. Karena itu program ini pesertanya adalah anak-anak muda dari keluarga tidak mampu,” ungkapnya.
Tujuannya supaya putra-putri Pariaman yang berasal dari keluarga tidak cepat bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik sehingga lingkaran setan penyebab kemiskinan tadi bisa diputus.
Program ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu dengan mengirimkan putra putri Pariaman ke berbagai perguruan tinggi di berbagai kota dan sudah kelihatan hasilnya.
“Khususnya pendidikan yang berbasis vokasi supaya bisa secepatnya siap masuk dunia kerja,” katanya.