Rusia Siap Daratkan Luna-25 ke Bulan, Berlomba dengan India Cari Sumber Air
AMUR - Rusia bersiap meluncurkan roket dalam misi pendaratan bulan pertamanya dalam 47 tahun dan berlomba dengan India ke kutub selatan bulan, sumber air potensial untuk mendukung kehadiran manusia di sana.
Peluncuran akan dilakukan di kosmodrom Vostochny, 3.450 mil (5.550 km) timur Moskow, empat minggu setelah India mengirimkan Chandrayaan-3, yang akan mendarat di kutub pada 23 Agustus.
Walau medan berat, ilmuwan yakin di kutub selatan terdapat es dalam jumlah signifikan yang dapat digunakan mengekstraksi bahan bakar dan oksigen, serta untuk air minum.
Luna-25 akan membutuhkan waktu lima hari untuk terbang ke bulan dan kemudian menghabiskan lima hingga tujuh hari di orbit sebelum turun di salah satu dari tiga kemungkinan lokasi pendaratan di dekat kutub. Jadwal pendaratan tersebut bisa sama atau mengalahkan saingannya dari India ke permukaan bulan.
Namun pihak Badan Antariksa Rusia Roscosmos mengatakan kedua misi tidak akan saling berbenturan karena memiliki area pendaratan yang berbeda.
"Tidak ada bahaya jika mereka saling mengganggu atau bertabrakan. Ada cukup ruang untuk semua orang di bulan," katanya.
Chandrayaan-3 akan menjalankan eksperimen selama dua minggu, sedangkan Luna-25 akan bekerja di bulan selama satu tahun. Pada bulan April, ispace Jepang (9348.T) gagal dalam upaya melakukan pendaratan di bulan pertama oleh perusahaan luar angkasa swasta.
FOTO : Roscosmos/Handout via REUTERS