Penampakan Buah Melon Terberat di Indonesia
Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) mencatat buah melon seberat 5,8 kg hasil panen Laguna Green House, kompleks Graha Padma Semarang sebagai rekor buah melon terberat di Indonesia. Penganugerahan rekor diberikan kepada Laguna Green House PT Tani Makmur Bareng, Direktur Utama PT Tani Makmur Bareng Stefanus Angga Santoso dan Direktur Operasional PT Tani Makmur Bareng Arvin Wijaya di Laguna Green House, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/11/2023).
“Kami mengapresiasi PT Tani Makmur Bareng yang berhasil membudidayakan melon terberat, yakni 5,8 kg. Sebelumnya di Indonesia melon terberat hanya berkisar 4,26 kg," Ketua Umum dan Pendiri Leprid Paulus Pangka. Menurutnya, budidaya yang telah menghasilkan melon terberat ini merupakan sebuah prestasi membanggakan di dunia pertanian Indonesia. Sistem modern dan komputerisasi diterapkan dalam budidaya melon di Laguna Green House menghasilkan panen yang maksimal. Dia berharap rekor ini mampu menjadi inspirasi yang membanggakan Indonesia dan menginspirasi dunia.
Direktur Operasional PT Tani Makmur Bareng Arvin Wijaya menjelaskan, pihaknya menerapkan teknik hydroponic.dalam membudidayakan melon dengan varietas Hamigua. Untuk itu, air menjadi kebutuhan sangat vital dalam pertanian tersebut. Teknik hidroponik dalam berkebun. Air menjadi kebutuhan utama dalam proses pertanian ini. "Untuk itu kami pun fokus melakukan penyiapan media air yang cukup baik, baik secara kuantitas maupun kualitas airnya. Sejumlah teknik penyaringan dan penyesuaian kadar air kami lakukan dengan alat filterisasi dan pengolahan,” ujarnya. Selain itu juga mengubah lahan seluas satu hektare untuk dijadikan green house dengan dinding jaring untuk menghalau hama serta memberikan blower untuk menjaga suhu panas yang merata.
Dia juga menerapkan sistem komputerisasi dalam pertanian melonnya, yaitu dengan menggunakan alat yang mampu mengatur kebutuhan pupuk tanaman serta mampu mengatur pasokan air yang dialirkan ke pipa hidroponiknya. Penerapan sistem pertanian dengan teknologi komputerisasi diharapkan mampu membangkitkan semangat pertanian di Indonesia. Menurutnya, sistem ini sangat efektif dibandingkan dengan pertanian konvensional.
FOTO: Ahmad Antoni