Komitmen PLN Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Perlahan namun pasti, pengendara ojek online (ojol) mulai beralih dari motor bensin ke motor listrik. Sebab, selain ramah lingkungan, tunggangan bersuara senyap tersebut biaya operasionalnya dianggap lebih murah.
Seorang driver ojol yang baru satu bulan menggunakan motor listrik, Adi mengaku, kendaraan tanpa emisi tersebut lebih nyaman dibandingkan motor bensin. Pertama, kata dia, mesinnya lebih halus. Kedua, praktis lantaran tak perlu repot-repot antre BBM.
Bukan hanya itu, Adi menambahkan, semenjak memakai motor listrik, pengeluaran hariannya sedikit lebih berkurang. Untuk mengisi baterai hingga penuh dari kondisi baterai 25 persen, Adi mengaku cukup mengeluarkan sekitar Rp6000-Rp7000. Dengan kondisi full baterai, jarak yang ditempuh bisa mencapai 150 Km.
Menurut Adi, motor listrik lebih efisien dan nyaman untuk dikendarai. Selain itu, pemakaian motor listrik turut membantu melindungi lingkungan dari polusi dengan menggunakan sumber energi terbarukan.
Adi juga berharap, makin banyaknya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh Indonesia, khususnya yang berada di pinggiran kota-kota besar dan kota penyangga sehingga mempermudah para pengguna kendaraan listrik.
Dalam mendukung Ekosistem Kendaraan Listrik, hingga November 2023, PLN telah menyiapkan SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total sebanyak 624 Unit EV Charger di 411 Titik Lokasi.
Diantaranya sebanyak 64 Unit EV Charger pada 38 Titik SPKLU berada di Tol Trans Sumatera-Jawa.
PLN juga telah menyediakan aplikasi PLN Mobile yang dapat digunakan untuk memudahkan aktivitas pengecasan bagi pengguna Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
Foto Sindonews/Isra Triansyah