Perjalanan Panjang 50 Tahun Sarirasa Group, Konsisten Menjaga Warisan Kuliner Indonesia
Jakarta - Perusahaan F&B Indonesia, Sarirasa Group, menyambut usianya yang ke-50 dengan serangkaian inovasi dan gebrakan baru. Berawal dari sebuah restoran bernama Sate Khas Senayan – dulu dikenal sebagai Satay House Senayan – di Jalan Pakubuwono VI, Jakarta Selatan, Sarirasa Group kini telah melebarkan sayapnya dan merambah ke berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Bali dan Surabaya.
Berawal dari sebuah impian untuk melestarikan dan mempromosikan kuliner dan budaya Indonesia, selama 50 tahun terakhir Sarirasa Group telah melahirkan berbagai merek restoran ternama, seperti Senayan Group, yang terdiri dari Sate & Seafood Senayan, Sate Khas Senayan, Sate Senayan dan Sate Express Senayan, serta TeSaTe, TeKoTe, Gopek House, hingga Foodiesia, gerai yang menyajikan beragam makanan ringan khas Nusantara dan juga budaya Indonesia.
Tak hanya itu, komitmen untuk memajukan Tanah Air juga membawa Sarirasa Group untuk mendirikan Sarirasa Origin yang berfokus pada pengembangan budaya Indonesia dan Sarirasa Tanahmula, payung untuk berbagai kegiatan pengelolaan sampah (waste management).
“Sarirasa Group lahir pada 1974. Saat itu industri kuliner di Jakarta masih didominasi oleh makanan internasional. Brand pertama kami, Satay House Senayan, menjadi pionir dalam menghadirkan hidangan khas nusantara yang secara kualitas dan penyajian mampu bersaing dengan kuliner internasional. Menginjak usia ke-50, kami siap untuk terus menghadirkan inovasi baru untuk melestarikan dan mempromosikan kuliner autentik Indonesia,” kata Lavinia Siswadi, Head of Marketing Sarirasa Group.
Selama 50 tahun, inovasi dan konsistensi merupakan pusat dari operasional Sarirasa Group, sebagai upaya dalam menjaga kualitas setiap produk yang dihasilkan. “Untuk mencapai tujuan tersebut, kami melakukan berbagai pengembangan baik dari sisi bahan baku mau pun teknologi memasak. Kami membangun dapur pusat pertama kali pada 1994 dengan tujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dapur pusat merupakan kunci yang membuat setiap hidangan yang kami sajikan di berbagai lokasi hadir dengan kualitas yang sama,” imbuh Lavinia.
Tidak hanya memperhatikan proses produksi, Sarirasa Group juga mengembangkan perusahaan secara holistik. Dari sisi bahan makanan, selain mempunyai standar kualitas untuk setiap bahan baku yang digunakan, Sarirasa Group juga memperhatikan sisi higienis dan kesehatan, salah satunya dengan menggunakan kedelai non-GMO dan pewarna makanan alami dari buah-buahan yang sehat dan lezat.
Sarirasa Group juga menyadari bahwa usaha kuliner tidak lepas dari masalah limbah makanan mau pun usaha. Oleh karena itu, di bawah Sarirasa Tanahmula, Sarirasa Group telah menerapkan program Zero Waste to Landfill, di mana semua limbah makanan atau pun produksi dikelola sedemikian rupa untuk meminimalkan sampah, termasuk dengan mempraktikkan pencegahan dan pengurangan sampah, penggunaan kembali, dan melakukan daur ulang. Upaya
untuk mengurangi sampah dan menjaga bumi ini telah diterapkan di dapur pusat dan juga seluruh
outlet mandiri.
Di sisi budaya, Sarirasa Origin hadir sebagai wadah untuk melestarikan dan mempromosikan warisan tradisi nusantara, mulai dari meluncurkan komik wayang hingga memasarkan wastra nusantara, seperti tenun. Selain itu, Sarirasa Origin juga menawarkan berbagai cenderamata yang ramah lingkungan, antara lain sedotan bambu, tumbler dan masih banyak lagi.
Terlepas dari berbagai inovasi dan gebrakan yang telah dilakukan selama lima dekade terakhir, di usia yang ke-50 ini, Sarirasa Group tidak hanya berkomitmen untuk melanjutkan berbagai upaya tersebut, tetapi perusahaan F&B ini juga akan melakukan ekspansi ke luar Indonesia.
“Usia ke-50 merupakan momentum penting bagi kami. Semua pencapaian Sarirasa Group hingga saat ini tak terlepas dari dukungan pelanggan setia yang senantiasa menikmati sajian-sajian autentik yang kami suguhkan. Namun, langkah kami tidak akan berhenti di sini. Sebagai perusahaan yang lahir dan besar di Indonesia, kedepannya, kami akan terus menghadirkan inovasi untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia, termasuk kekayaan kuliner nusantara hingga keragaman budaya, seperti wayang dan tenun,” ujar Lavinia.