Ikuti Training ISSF untuk Berdayakan Masyarakat, Empat Perusahaan Belajar Pelatihan CSR
Jakarta - Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) atau sebuah forum yang fokus pada keberlanjutan sosial termasuk pemberdayaan masyarakat disekitar lokasi perusahaan, kembali menggelar training atau pelatihan kepada karyawan perwakilan dari berbagai perusahaan khususnya divisi Corporate Social Responsibility (CSR).
Menurut Ketua umum ISSF Sudarmanto dengan digelarnya pelatihan CSR master class ini, ISSF ingin memberikan knowledge atau pengetahuan terhadap praktisi CSR disebuah korporasi agar lebih memahami seluk-beluk dunia CSR termasuk aplikasinya.
“Dengan mengikuti training CSR master class yang digelar selama tiga hari, para peserta menerima materi batch 1 CSR master for excellent CSF officer. Kedepannya diharapkan dapat lebih menguasai bagaimana perencanaan CSR itu dibuat, bagaimana pelaksanaan CSR itu digelar serta bisa melakukan monitoring dan evaluasi program CSR maupun komunikasi CSR,” ungkap Sudarmanto disela-sela training yang dilakukan di Hotel Luminor Bogor pada Rabu (7/8).
Dengan mengikuti CSR master class, pengelola CSR dari PT Sumberdaya Arindo - Aminudin mengaku wawasannya menjadi bertambah luas terkait dengan keilmuan dibidang Corporate Social Responsibility terutama dalam memberdayakan masyarakat disekitar lokasi perusahaan.
“Dengan materi yang diberikan saya jadi lebih memahami dasar-dasar dari CSR, peraturan terkait CSR maupun perkembangan dari ilmu CSR. Setelah menerima materi keilmuan CSR, kedepannya perusahaan dapat lebih cepat dalam mengantisipasi persiapan, mendata hal-hal yang belum dilakukan dan mempersiapkan berbagai program CSR yang akan dijalankan,” ungkap Aminudin.
Saat ini PT Sumberdaya Arindo yang merupakan anak perusahaan PT Antam yang bergerak dibidang pertambangan nikel di Maluku utara lanjut Aminudin, saat ini program CSR yang tengah dikerjakan adalah budidaya air tawar dan perkebunan sayuran untuk memenuhi kebutuhan pangan di Desa Buli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur.
“Keilmuan baru dibidang CSR yang saya dapat dari ISSF,tentunya akan saya coba aplikasikan di lapangan terutama perusahaan akan fokus untuk memerangi stunting atau gizi buruk dimasa pertumbuhan anak akibat minimnya asupan nutrisi pada ring satu disekitar lokasi perusahaan,” lanjut Aminudin menambahkan.
Sementara itu menurut Famela Narita MT dari PT Mifa Bersaudara, perusahaan tambang batu bara yang berlokasi di Aceh Barat, dirinya merasa terbantu setelah mengikuti training CSR yang digelar oleh ISSF.
“Training CSR yang digelar sangat membantu saya di lapangan, terutama terkait dengan penerapan regulasi, perkembangan keilmuan CSR dengan implementasi yang akan kami terapkan di lapangan. Perusahaan pastinya akan mengkorelasikan keilmuan CSR yang saya dapat mulai dari kebijakan hulu hingga kebijakan hilir,” papar Famela.
Selain itu lanjut Famela, hal-hal yang masih terkait dengan CSR seperti Environmental (lingkungan), Social (Sosial) dan Governance (tata kelola perusahaan) atau ESG serta Creating Shared Value (CSV) atau peran ganda perusahaan untuk menciptakan nilai ekonomi serta nilai sosial secara bersama-sama baru didapatnya melalui training ini.
Saat disinggung dengan tanggung jawab sosial perusahaan dalam memberdayakan masyarakat disekitar lokasi perusahaan, Famela menegaskan bahwa PT Mifa Bersaudara fokus pada bidang pelatihan dengan bermitra pada Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh barat serta dengan Balai Pelatihan Kejuruan di Provinsi Aceh.
“Setelah menjalani latihan selama satu hingga dua bulan yang meliputi pelatihan pangkas rambut, mengelas dan menjahit, nantinya anggota masyarakat yang mengikuti pelatihan dapat mengikuti magang dimasing-masing tempat training. Setelah tiga hingga enam bulan magang, para peserta akan ditempatkan disebuah wadah usaha yang disediakan oleh PT Mifa,” papar Famela.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen ISSF Nurul Iman menjelaskan bahwa selain pemberian materi mulai dari dasar dan standar CSR, training juga berisi perencanaan dan pelaksanaan CSR. Didalamnya juga terdapat cara melakukan pemetaan sosial, mengukur SLIA dan membuat LFA, juga terdapat monitoring dan evaluasi serta komunikasi CSR yang didalamnya peserta dilatih untuk mengukur nilai SROI program pemberdayaan masyarakat.
Seperti diketahui sebelumnya training CSR yang digelar ISSF diikuti oleh PT Mifa Bersaudara - perusahaan batu bara di Aceh, PT Berau Coal - perusahaan batu bara di Kalimantan Timur serta PT Sumberdaya Arindo dan PT Nusa Karya Arindo yang bermarkas di Maluku Utara.