Asmindo Gelar MoU dengan BRIN pada Pengembangan Teknologi Pengolahan Rotan dan Bambu
Jakarta - Asosiasi pengusaha meubel Indonesia (Asmindo) menggelar penandatanganan kesepakatan kerja sama (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri mebel dan kerajinan.
Dalam sambutannya Ketua Umum ASMINDO - Dedy Rochimat menyampaikan bahwa Asmindo sangat mengharapkan industri permeubelan dan kerajinan Indonesia dapat mensejahterakan bangsa dan negara Indonesia. "Untuk mewujudkan hal tersebut Asmindo telah menyusun Roadmap Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia tahun 2025-2030 sebagai panduan strategis menuju target ekspor USD 7 miliar pada tahun 2030," ungkap Dedy Rochimat dalam keterangannya pada Senin (10/2).
Namun, disadari bahwa untuk mencapai target ambisius ini tidak bisa dilakukan sendirian. Untuk itu dibutuhkan dukungan penuh dari pemerintah serta seluruh pemangku kepentingan agar industri permeubelan dan kerajinan semakin maju dan berdaya saing.
Sebagai salah satu langkah strategis, Asmindo lanjut Dedy akan menyelenggarakan pameran IFFINA+ 2025 pada 17-20 September mendatang di ICE BSD Tangerang.
Pameran ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional, mendorong pertumbuhan ekspor serta membuka peluang besar bagi sektor proyek di Indonesia. Lebih dari itu, IFFINA+ 2025 akan menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi industri furnitur dan kerajinan nasional di kancah global.
Asmindo lanjut Dedy Rochimat juga mengajak seluruh anggotanya, pemerintah serta para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dan mendukung penyelenggaraan IFFINA+ 2025. Dukungan penuh dari berbagai pihak akan menjadi faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan industri ini dan meningkatkan posisi Indonesia di pasar dunia.
Dalam memperkuat ekosistem industri, Asmindo telah mengaktifkan kembali Koperasi Asmindo Nasional (Kopasnas). Keberadaan Kopasnas diharapkan dapat mengatasi tantangan ketersediaan bahan baku di industri ini, karena Kopasnas akan difungsikan sebegai pengelola pusat logistik kayu dan rotan nasional.
"Asmindo percaya dengan adanya Kopasnas dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan mendukung organisasi Asmindo dalam menjalankan program kerja dan kegiatan-kegiatannya. Asmindo juga berkomitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan riset yang bermanfaat bagi industri," tandas Dedy.
Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah menjalin kerja sama dengan BRIN
dalam pengembangan teknologi pengolahan rotan dan bambu sebagai bahan baku industri meubel dan kerajinan. Melalui kolaborasi riset ini akan dikaji lebih dalam potensi bahan baku rotan dan bambu yang selama ini belum dimanfaatkan
secara optimal dalam industri.
Pada kesempatan tersebut dalam rangka evaluasi program kerja tahun 2024 dan penetapan program kerja tahun 2025, sebelumnya Asmindo juga menyelenggarakan kegiatan rakernas yang dilaksanakan pada tanggal 7-8 Februari 2025, di Hotel Vivere Gading Serpong Tangerang. Rakernas Aamindo tahun 2025 bertema : “Transformasi dan Kolaborasi dalam Peningkatan Kapasitas Industri Permeubelan dan Kerajinan Berkelanjutan untuk Mendorong Penguasaan Pasar Domestik dan Ekspor”.
Kegiatan ini diikuti oleh dewan pembina, dewan penasehat, dewan pakar dan dewan pengurus pusat serta Komda-Komda Asmindo diseluruh Indonesia. Acara Rakernas Asmindo dibuka oleh Ketua Umum Asmindo - Dedy Rochimat dengan didampingi oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional - Fajarini Puntodewi yang mewakili Menteri Perdagangan dan Staf Ahli Menteri Bidang P3DN - Adie Pandiangan yang mewakili Menteri Perindustrian.
Acara ini juga dihadiri oleh kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Koperasi, UMKM, Kehutanan, Kementerian Ekonomi Kreatif, BRIN, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta berbagai stakeholder Asmindo lainnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan rakernas Asmindo tahun 2025, diselenggarakan pula seminar mengenai pemanfaatan potensi ekonomi sirkular untuk meningkatkan daya saing industri meubel dan kerajinan nasional baik dipasar domestik maupun ekspor. Adapun narasumber yang hadir adalah Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ditjen PEN Kemendag - Ari Satria, anggota dewan pakar Asmindo - Hargo Utomo dan Presiden Kaoem Telapak - Mardi Minangsari.