Gempuran modernisasi tidak menyurutkan percikan api dari besi menyala yang ditempa oleh M Zaini. Profesi pandai besi yang sudah turun temurun ini terus ditekuninya hingga sekarang. Setiap hari puluhan orang datang mengantre untuk membuat atau sekedar memperbaiki peralatan pertanian. Usaha pandai besi ini dirintis oleh ayah Zaini, Ali Maksum sejak 1960, berlokasi di samping tempat tinggalnya di Dusun Kedunganten RT 05/02, Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah Ali Maksum meninggal pada tahun 1991, usaha ini sempat dilanjutkan oleh Nur Yahya, kakak dari M Zaini. Tiga tahun kemudian dilanjutkan oleh Zaini hingga sekarang. Setiap hari sedikitnya ada 30-an orang, petani, kuli bangunan dan orang-orang yang membutuhkan alat seperti cangkul, sabit, linggis dan sejumlah alat bangunan lainnya datang dari berbagai daerah untuk pesan dan memperbaiki peralatan pertanian. Bagi mendiang Ali Maksum, keahlian pandai besi tidak sembarangan. Perajin harus memiliki bakat alam. Sebelum meninggal, Ali Maksum berwasiat, jika Zaini lah yang bisa melanjutkan usaha pandai besi ini.
Anda punya koleksi foto jalan-jalan yang keren, liburan tak terlupakan, atau foto indah penuh makna?
Kirim foto-foto Anda untuk tampil di GALERIMU SINDOnews.com