Aksi Pesilat Cilik saat Ujian Kenaikan Tingkat di Asrama TNI AD Mrican Semarang

Minggu, 28 Maret 2021 - 18:55 WIB
Aksi Geasa Maharani (kanan) pesilat PS Naga Hitam yang masih berusia 4 tahun 3 bulan saat mengikuti ujian kenaikan tingkat dan diuji oleh pelatih yang juga ayahnya, Kapten Inf Taufiq Nur Hidayat di Asrama TNI AD Mrican, Semarang.
click to zoom
Sekitar 100 pesilat usia dini hingga remaja mengikuti latihan bersama dan pengenalan pertarungan bebas dalam rangkaian kegiatan tasyakuran terbentuknya tempat latihan Perguruan Silat (PS) Naga Hitam di Asrama TNI AD Mrican.
click to zoom
Bagi anak-anak yang usianya di bawah 7 tahun juga dikenalkan pertarungan bebas meski hanya 2 hingga 3 ronde dengan masing-masing ronde sekitar 1 menit. Para murid di bawah usia 12 tahun tampak bersemangat mengikuti fight atau randori.
click to zoom
Dalam pengenalan pertarungan bebas ini sengaja tidak mengenakan alat pelindung, karena mereka sudah diatur oleh pelatih untuk memukul dan menendang apa saja, serta bagian mana saja yang dilarang untuk ditendang maupun dipukul.
click to zoom
Aksi Geasa Maharani (kanan) pesilat PS Naga Hitam yang masih berusia 4 tahun 3 bulan saat mengikuti ujian kenaikan tingkat dan diuji oleh pelatih yang juga ayahnya, Kapten Inf Taufiq Nur Hidayat di Asrama TNI AD Mrican, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/3/2021).
click to zoom
Aksi Geasa Maharani (kanan) pesilat PS Naga Hitam yang masih berusia 4 tahun 3 bulan saat mengikuti ujian kenaikan tingkat dan diuji oleh pelatih yang juga ayahnya, Kapten Inf Taufiq Nur Hidayat di Asrama TNI AD Mrican, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/3/2021).

Sekitar 100 pesilat usia dini hingga remaja mengikuti latihan bersama dan pengenalan pertarungan bebas dalam rangkaian kegiatan tasyakuran terbentuknya tempat latihan Perguruan Silat (PS) Naga Hitam di Asrama TNI AD Mrican.

Bagi anak-anak yang usianya di bawah 7 tahun juga dikenalkan pertarungan bebas meski hanya 2 hingga 3 ronde dengan masing-masing ronde sekitar 1 menit. Para murid di bawah usia 12 tahun tampak bersemangat mengikuti fight atau randori.

Dalam pengenalan pertarungan bebas ini sengaja tidak mengenakan alat pelindung, karena mereka sudah diatur oleh pelatih untuk memukul dan menendang apa saja, serta bagian mana saja yang dilarang untuk ditendang maupun dipukul.

Pertarungan bebas ini hanya sekadar membiasakan mental yang siap menghadapi pertarungan dalam konteks pertandingan bukan untuk perkelahian.
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More