Keren, Remaja 16 Tahun Ini Jago Membuat dan Memperbaiki Wayang Kulit
Kamis, 01 April 2021 - 09:30 WIB
Perajin wayang Ahmad Maiyo Satria Tama (16), menyelesaikan pembuatan dan perbaikan wayang di rumahnya, Jl. Rungkut Menanggal Gang II-A Nomor 16-A Surabaya, Jawa Timur, Rabu (31/3/2021). Perajin wayang termuda di Surabaya ini jago membuat dan memperbaiki berbagai jenis wayang baik berbahan kertas atau kulit, mulai ukuran kecil hingga besar.
Bahkan, remaja yang memiliki cita-cita menjadi Dalang ini sudah hafal 150 karakter wayang beserta motif- motifnya. Pengerjaan wayang ia lakukan disela kesibukan sekolah daring. Ruang berukuran 3 x 4 meter miliknya menjadi kamar sekaligus bengkel tempat Maiyo berkarya.
Maiyo mengaku, wayang-wayang karyanya banyak dipasarkan melalui pasar online dengan harga sesuai kesepakatan antara calon pembeli dan dirinya. Sedangkan untuk perbaikan wayang, ia mematok dengan harga yang cukup murah dari puluhan ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis kerusakan.
Melalui sosial media, Calon Siswa SMKN 12 jurusan Seni Perdalangan ini dikenal banyak pegiat wayang. Sejumlah Dalang dari Solo, Surabaya, Tulungagung dan Pacitan menjadi pelanggannya. Maiyo berharap, generasi muda tidak meninggalkan seni tradisi luhur warisan nenek moyang yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Bahkan, remaja yang memiliki cita-cita menjadi Dalang ini sudah hafal 150 karakter wayang beserta motif- motifnya. Pengerjaan wayang ia lakukan disela kesibukan sekolah daring. Ruang berukuran 3 x 4 meter miliknya menjadi kamar sekaligus bengkel tempat Maiyo berkarya.
Maiyo mengaku, wayang-wayang karyanya banyak dipasarkan melalui pasar online dengan harga sesuai kesepakatan antara calon pembeli dan dirinya. Sedangkan untuk perbaikan wayang, ia mematok dengan harga yang cukup murah dari puluhan ribu hingga ratusan ribu tergantung jenis kerusakan.
Melalui sosial media, Calon Siswa SMKN 12 jurusan Seni Perdalangan ini dikenal banyak pegiat wayang. Sejumlah Dalang dari Solo, Surabaya, Tulungagung dan Pacitan menjadi pelanggannya. Maiyo berharap, generasi muda tidak meninggalkan seni tradisi luhur warisan nenek moyang yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
(sra)