Seniman Kirimi Pemprov Jawa Timur Parsel Lebaran Plastik
Jum'at, 07 Mei 2021 - 16:18 WIB
Seniman yang tergabung dalam Koalisi Seniman Surabaya mengirim parsel lebaran kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur, ketika aksi didepan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (07/5/2021). Aksi pengiriman parsel tersebut sebagai protes atas kinerja Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur yang baru, Sinarto.
Seniman menganggap, Kepala Dinas di era kepemimpinan Gubernur Khofifah tersebut melecehkan seniman dan budayawan Surabaya karena memposisikan sebagai kaum dhuafa atau pengemis yang cukup disantuni dengan uang senilai bantuan pada fakir miskin dan sembako ala kadarnya.
Koordinator Aksi Surabaya Menggugat, Slamet Gaprak mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya para seniman dan budayawan mendapat tempat terhormat bersama Gubernur Jawa Timur. Atas rekomendasi Dewan Kesenian Kota Surabaya, para Seniman juga mendapatkan tali asih yang anggarkan dalam APBD. Hal itu sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian Gubernur atas dedikasi dan prestasi serta kontribusi dalam pemajuan Jawa Timur.
Untuk itu, para seniman menuntut mengusut tuntas adanya indikasi konspirasi dan penyelewengan pengelolaan anggaran apresiasi seniman Jawa Timur secara transparan dan akuntabel. Mereka juga menuntut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dicobot dan diganti karena tidak cakap dan tidak punya empati serta kepedulian pada seniman dan budayawan, mengingat saat ini dalam kondisi Covid-19 sehinga aktifitas kesenian sangat dibatasi.
Seniman menganggap, Kepala Dinas di era kepemimpinan Gubernur Khofifah tersebut melecehkan seniman dan budayawan Surabaya karena memposisikan sebagai kaum dhuafa atau pengemis yang cukup disantuni dengan uang senilai bantuan pada fakir miskin dan sembako ala kadarnya.
Koordinator Aksi Surabaya Menggugat, Slamet Gaprak mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya para seniman dan budayawan mendapat tempat terhormat bersama Gubernur Jawa Timur. Atas rekomendasi Dewan Kesenian Kota Surabaya, para Seniman juga mendapatkan tali asih yang anggarkan dalam APBD. Hal itu sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian Gubernur atas dedikasi dan prestasi serta kontribusi dalam pemajuan Jawa Timur.
Untuk itu, para seniman menuntut mengusut tuntas adanya indikasi konspirasi dan penyelewengan pengelolaan anggaran apresiasi seniman Jawa Timur secara transparan dan akuntabel. Mereka juga menuntut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dicobot dan diganti karena tidak cakap dan tidak punya empati serta kepedulian pada seniman dan budayawan, mengingat saat ini dalam kondisi Covid-19 sehinga aktifitas kesenian sangat dibatasi.
(sra)