Kisah Sukses, Owner Cupang Maniax: Ingin Majukan Percupangan di Indonesia
Sabtu, 29 Mei 2021 - 20:51 WIB
Owner Cupang Maniax Andy Pratama Siadari menunjukkan koleksi cupangnya di galeri, Pondok Cabe, Banten. Sabtu (29/5/2021). Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum berakhir, ternyata membawa berkah tersendiri bagi para pembudidaya ikan hias jenis cupang di tanah air. Bahkan kehadirannya disebut membawa berkah yang menggiurkan secara ekonomi karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Seperti yang dirasakan Andy Pratama Siadari, yang juga sebagai karyawan swasta memilih menekuni budidaya ikan cupang sebagai pekerjaan sampingan yang cukup menjanjikan.
Andy menyebutkan di saat pandemi seperti sekarang dirinya mampu menjual hingga puluhan ekor cupang per hari dengan harga bervariasi, mulai Rp50 ribu hingga jutaan rupiah melalui lelang di media sosial.
Per hari Andi bisa mendapatkan keuntungan rata-rata ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan yang mencengangkan, dirinya bisa meraup belasan juta dengan hanya menjual 1-2 ekor ikan cupang yang unik hingga dihargai dengan harga tinggi.
"Di masa pandemi saat ini, pecinta cupang bisa duduk manis membeli ikan sesuai seleranya dengan hanya memantau dari lelang sosial media, tinggal beli dan tunggu ikan sampai di rumah" ujar dia.
Kisah suksesnya terus berlanjut hingga Cupang Maniax yang dikelolanya merupakan berhasil mengekspor penjualan ikannya ke negara-negara tetangga bahkan ke USA dengan kualitas yang prima. Ia melanjutkan, kualitas tersebut bisa dilihat dari fisik dan warna serta genetiknya.
"Untuk menciptakan ikan cupang dengan varian atau jenis baru cukup butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasil perkawinan silang yang dan sesuai harapan, hingga dapat dilirik oleh pecinta ikan cupang dari mancanegara" ujar Andi.
Andi juga berharap, dirinya bersama para peternak dan pecinta cupang di tanah air dapat bersama-sama memajukan percupangan di Indonesia untuk agar tetap eksis dan menghasilkan genetik dan varian baru yang tidak kalah dengan cupang luar negeri" pungkas Andi yang juga mengidolakan Dedi Yusolianto atau yang lebih dikenal dengan 'Presiden Ikan Cupang' Deeway Gembel.
Seperti yang dirasakan Andy Pratama Siadari, yang juga sebagai karyawan swasta memilih menekuni budidaya ikan cupang sebagai pekerjaan sampingan yang cukup menjanjikan.
Andy menyebutkan di saat pandemi seperti sekarang dirinya mampu menjual hingga puluhan ekor cupang per hari dengan harga bervariasi, mulai Rp50 ribu hingga jutaan rupiah melalui lelang di media sosial.
Per hari Andi bisa mendapatkan keuntungan rata-rata ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Bahkan yang mencengangkan, dirinya bisa meraup belasan juta dengan hanya menjual 1-2 ekor ikan cupang yang unik hingga dihargai dengan harga tinggi.
"Di masa pandemi saat ini, pecinta cupang bisa duduk manis membeli ikan sesuai seleranya dengan hanya memantau dari lelang sosial media, tinggal beli dan tunggu ikan sampai di rumah" ujar dia.
Kisah suksesnya terus berlanjut hingga Cupang Maniax yang dikelolanya merupakan berhasil mengekspor penjualan ikannya ke negara-negara tetangga bahkan ke USA dengan kualitas yang prima. Ia melanjutkan, kualitas tersebut bisa dilihat dari fisik dan warna serta genetiknya.
"Untuk menciptakan ikan cupang dengan varian atau jenis baru cukup butuh waktu yang lama untuk mendapatkan hasil perkawinan silang yang dan sesuai harapan, hingga dapat dilirik oleh pecinta ikan cupang dari mancanegara" ujar Andi.
Andi juga berharap, dirinya bersama para peternak dan pecinta cupang di tanah air dapat bersama-sama memajukan percupangan di Indonesia untuk agar tetap eksis dan menghasilkan genetik dan varian baru yang tidak kalah dengan cupang luar negeri" pungkas Andi yang juga mengidolakan Dedi Yusolianto atau yang lebih dikenal dengan 'Presiden Ikan Cupang' Deeway Gembel.
(sra)