Mitratel Tawarkan 29,85 Persen Saham ke Publik

Selasa, 26 Oktober 2021 - 15:03 WIB
(Kiri-kanan) Direktur Investasi PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Hendra Purnama, Direktur Operasi dan Pembangunan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Pratignyo Arif Budiman, Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Bisnis PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Noorhayati Candrasuci, dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk Ian Sigit Kurniawan hadir pada acara Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk di Jakarta, Selasa (26/10/2021).
click to zoom
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik.
click to zoom
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik.
click to zoom
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Hal tersebut sebagai bagian dari upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi hingga ke pelosok negeri.

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) ini menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai joint bookrunners dan joint global coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai joint lead managing underwriters dan domestic underwriters.

Adapun roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Mitratel dijadwalkan pada 26 Oktober - 4 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 12 November 2021. Setelah diperolehnya pernyataan efektif dari OJK, penawaran umum akan dilaksanakan pada 16-18 November 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 November 2021.

Sesuai rencana, Perseroan akan menggunakan 40% dana hasil IPO untuk belanja modal (capital expenditure) organik, 50% untuk belanja modal anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.
(rat)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More