Lewat Lirik 'Untuk Kita' Guruh Perdana Warnai Belantara Industri Musik Tanah Air
Senin, 08 November 2021 - 07:28 WIB
Musisi asal Kendari, Guruh Perdana, ketika membawakan lagu "Untuk Kita". Musisi pendatang baru asal Kendari ini terus mewarnai belantara industri musik tanah air. Setelah sebelumnya sukses merilis 3 lagu, kini Guruh kembali hadir dengan single ke-4 yang diciptakannya sendiri berjudul “Untuk Kita”. Lagu yang bergenre Pop Ballad tersebut mengangkat kisah cinta lama bersemi kembali (CLBK), berdasarkan kisah asmara salah satu sahabatnya saat kuliah dulu.
Guruh mengatakan, musik merupakan Hidup dan cita-citanya. Dari kecil ia sudah suka ikut kakeknya bermain musik. Dari masa sekolah juga sudah sering ikut festival dan lain-lain. Namun semuanya baru bisa terwujud di tahun 2018, dan mulai terjun ke dunia rekaman di tahun 2019.
Pada single ke-4 "Untuk Kita”, Guruh bercerita tentang kembali menyatunya perasaan dua insan manusia yang tadinya sepasang kekasih. Kemudian berpisah dan menjalani hidupnya masing-masing. Dan tanpa disengaja, suatu hari bertemu kembali dan terjalin komunikasi hingga saling terbuka bahwa sebenarnya mereka masih menyimpan perasaan yang sama seperti dulu, walau pada akhirnya mereka tidak bisa bersama. "Karena pada dasarnya kita juga tahu, we always fall in love with people we can't have," jelas Guruh tentang lagu ini.
Proses penggarapan lagu ini mengalir saja. Secara tidak sengaja saat perjalanan, Guruh mendapat ide satu kalimat pendek untuk bagian reffrain. Kemudian direkam menggunakan voice note HP dan sesampainya dirumah Guruh coba kembangkan dengan piano untuk menemukan progressi yang pas. Setelah itu ia cari lirik dan garap komposisi arransemennya.
Dalam single terbarunya ini, Guruh menggaet salah satu violin legend Indonesia yaitu Hendri Lamiri. Sentuhan violin Hendri Lamiri dan ditambah permainan piano yang apik, menjadi kekuatan tersendiri di lagu yang penuh makna ini.
“Mas Hendri ini idola saya sejak SMA. Saat aransemen musik sudah jadi saya membayangkan lebih bagus kalau ada suara biola di lagu ini. Perjalanannya tidak singkat, saya sempat takut untuk menghubungi mas hendri. Apalagi beliau musisi senior, takutnya tidak mau atau ditolak. Akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Beliau. Alhamdulillah setelah saya kirim lagu ini mas hendri langsung setuju,” ungkap Guruh.
Bagi Hendri Lamiri, dirinya mengaku senang dan bersemangat berkolaborasi dengan Guruh Perdana karena ia dan Guruh berasal dari tanah kelahiran yang sama yaitu Kendari dan bisa bersama-sama berkontribusi dalam musik Indonesia.
“Saya lihat Guruh juga memiliki kemampuan olah vokal yang baik, dan lagu ini perlu butuh sentuhan alat musik biola sebab lirik lagunya sangat bermakna," tutur Hendri Lamiri.
Untuk pembuatan aransemen lagu hingga proses rekaman lagu ini memang cukup memakan waktu dikarenakan masa pandemi ini. Namun Guruh dapat menyelesaikannya tanpa hambatan apapun. Di lagu ini Guruh Perdana juga dibantu beberapa musisi hebat seperti Reno Revano , Aldhan Prasatya , Ivan Tangkulung, Timur Segara dan lain-lain.
“Proses rekaman secara keseluruhan berjalan kurang lebih 10 hari. Alhamdulillah sih tidak ada kesulitan, cuma pada proses mixing dan mastering aja yang cukup memakan waktu yang cukup lama hingga hampir 3 Bulan, dikarenakan banyak revisi juga," ujar Guruh.
Guruh Perdana berharap agar karya-karyanya dapat diterima dengan baik. Dan dengan dirilisnya lagu “Untuk Kita” ini, diharapkan dapat menghibur para penikmat musik serta membawa hal yang positif untuk semua kalangan di seluruh Indonesia. Kontributor MPI/Ali Masduki
Guruh mengatakan, musik merupakan Hidup dan cita-citanya. Dari kecil ia sudah suka ikut kakeknya bermain musik. Dari masa sekolah juga sudah sering ikut festival dan lain-lain. Namun semuanya baru bisa terwujud di tahun 2018, dan mulai terjun ke dunia rekaman di tahun 2019.
Pada single ke-4 "Untuk Kita”, Guruh bercerita tentang kembali menyatunya perasaan dua insan manusia yang tadinya sepasang kekasih. Kemudian berpisah dan menjalani hidupnya masing-masing. Dan tanpa disengaja, suatu hari bertemu kembali dan terjalin komunikasi hingga saling terbuka bahwa sebenarnya mereka masih menyimpan perasaan yang sama seperti dulu, walau pada akhirnya mereka tidak bisa bersama. "Karena pada dasarnya kita juga tahu, we always fall in love with people we can't have," jelas Guruh tentang lagu ini.
Proses penggarapan lagu ini mengalir saja. Secara tidak sengaja saat perjalanan, Guruh mendapat ide satu kalimat pendek untuk bagian reffrain. Kemudian direkam menggunakan voice note HP dan sesampainya dirumah Guruh coba kembangkan dengan piano untuk menemukan progressi yang pas. Setelah itu ia cari lirik dan garap komposisi arransemennya.
Dalam single terbarunya ini, Guruh menggaet salah satu violin legend Indonesia yaitu Hendri Lamiri. Sentuhan violin Hendri Lamiri dan ditambah permainan piano yang apik, menjadi kekuatan tersendiri di lagu yang penuh makna ini.
“Mas Hendri ini idola saya sejak SMA. Saat aransemen musik sudah jadi saya membayangkan lebih bagus kalau ada suara biola di lagu ini. Perjalanannya tidak singkat, saya sempat takut untuk menghubungi mas hendri. Apalagi beliau musisi senior, takutnya tidak mau atau ditolak. Akhirnya memberanikan diri untuk menghubungi Beliau. Alhamdulillah setelah saya kirim lagu ini mas hendri langsung setuju,” ungkap Guruh.
Bagi Hendri Lamiri, dirinya mengaku senang dan bersemangat berkolaborasi dengan Guruh Perdana karena ia dan Guruh berasal dari tanah kelahiran yang sama yaitu Kendari dan bisa bersama-sama berkontribusi dalam musik Indonesia.
“Saya lihat Guruh juga memiliki kemampuan olah vokal yang baik, dan lagu ini perlu butuh sentuhan alat musik biola sebab lirik lagunya sangat bermakna," tutur Hendri Lamiri.
Untuk pembuatan aransemen lagu hingga proses rekaman lagu ini memang cukup memakan waktu dikarenakan masa pandemi ini. Namun Guruh dapat menyelesaikannya tanpa hambatan apapun. Di lagu ini Guruh Perdana juga dibantu beberapa musisi hebat seperti Reno Revano , Aldhan Prasatya , Ivan Tangkulung, Timur Segara dan lain-lain.
“Proses rekaman secara keseluruhan berjalan kurang lebih 10 hari. Alhamdulillah sih tidak ada kesulitan, cuma pada proses mixing dan mastering aja yang cukup memakan waktu yang cukup lama hingga hampir 3 Bulan, dikarenakan banyak revisi juga," ujar Guruh.
Guruh Perdana berharap agar karya-karyanya dapat diterima dengan baik. Dan dengan dirilisnya lagu “Untuk Kita” ini, diharapkan dapat menghibur para penikmat musik serta membawa hal yang positif untuk semua kalangan di seluruh Indonesia. Kontributor MPI/Ali Masduki
(sra)