Kehilangan Satu Kaki Akibat Kecelakaan, Tak Surutkan Semangat Pitono Tekuni Dunia Otomotif
Jum'at, 12 November 2021 - 22:48 WIB
Perawakannya tak begitu besar, namun semangatnya selalu bergelora. Dialah Pitono (43), sang montir yang tak menyukai duduk-duduk berpangku tangan. Sebagai seorang montir yang kesehariannya bergelut dengan mesin mobil offroad, Pitono mengaku terus belajar dan belajar.
Kecelakaan yang dia alami di Sampang, Madura pada tahun 2015 lalu nyaris merenggut nyawanya. Bahkan warga yang saat itu melihat langsung lokasi kecelakaan, mengira Pitono sudah meninggal, sehingga menutupinya dengan koran bekas.
Tapi rupanya Tuhan punya rencana lain. Beberapa saat setelah kecelakaan, warga kemudian membawa pria asal Malang ini ke salah satu rumah sakit kecil di Sampang. Beruntungkah, beberapa hari kemudian dia siuman.
Namun, penderitaan tak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan setalah kecelakaan, Pitono harus merelakan kaki kanannya diamputasi karena luka yang tak kunjung membaik bahkan bertambah buruk. Sejak saat itulah dia merasa hancur. Dia tak sanggup membayangkan bagaimana harus menjalani kehidupan di masa depan. Namun lagi-lagi Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk umatnya. Istri tercinta selalu memberikan semangat padanya. Hingga pelan-pelan Pitono bangkit lagi.
Hari-hari pasca amputasi dia isi dengan mereparasi peralatan elektronik milik tetangga dan teman-temannya. Berbekal ilmu saat dia sekolah di salah satu SMK di Malang, Pitono terus bekerja dan berkarya. Dia mengaku, istri dan anaknya menjadi sosok yang selalu membuatnya bersemangat.
Hingga suatu hari, Pitono memutuskan untuk menerima tawaran salah satu temannya untuk bekerja sebagai montir di Jakarta. Pitono merupakan seorang spesialis kendaraan berpenggerak empat roda (4X4) alias mobil offroad. Sudah banyak mobil offroad yang dia garap, dan diantaranya milik beberapa pejabat di negeri ini.
Kecelakaan yang dia alami di Sampang, Madura pada tahun 2015 lalu nyaris merenggut nyawanya. Bahkan warga yang saat itu melihat langsung lokasi kecelakaan, mengira Pitono sudah meninggal, sehingga menutupinya dengan koran bekas.
Tapi rupanya Tuhan punya rencana lain. Beberapa saat setelah kecelakaan, warga kemudian membawa pria asal Malang ini ke salah satu rumah sakit kecil di Sampang. Beruntungkah, beberapa hari kemudian dia siuman.
Namun, penderitaan tak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan setalah kecelakaan, Pitono harus merelakan kaki kanannya diamputasi karena luka yang tak kunjung membaik bahkan bertambah buruk. Sejak saat itulah dia merasa hancur. Dia tak sanggup membayangkan bagaimana harus menjalani kehidupan di masa depan. Namun lagi-lagi Tuhan selalu memberi yang terbaik untuk umatnya. Istri tercinta selalu memberikan semangat padanya. Hingga pelan-pelan Pitono bangkit lagi.
Hari-hari pasca amputasi dia isi dengan mereparasi peralatan elektronik milik tetangga dan teman-temannya. Berbekal ilmu saat dia sekolah di salah satu SMK di Malang, Pitono terus bekerja dan berkarya. Dia mengaku, istri dan anaknya menjadi sosok yang selalu membuatnya bersemangat.
Hingga suatu hari, Pitono memutuskan untuk menerima tawaran salah satu temannya untuk bekerja sebagai montir di Jakarta. Pitono merupakan seorang spesialis kendaraan berpenggerak empat roda (4X4) alias mobil offroad. Sudah banyak mobil offroad yang dia garap, dan diantaranya milik beberapa pejabat di negeri ini.
(rat)