Fotografer Keliling yang Kini Mulai Tergusur Kamera Smartphone
Minggu, 26 Desember 2021 - 17:19 WIB
Juru foto saat mengarahkan gaya pengunjung yang mengunakan jasanya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Sabtu (25/12/21).
Pada saat musim liburan menjelang pergantian tahun, tempat wisata akan lebih ramai dikunjungi dari biasanya. Salah satunya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Meningkatnya pengunjung yang datang menjadi pertanda baik bagi para pedagang yang menjajakan jualannya disana. Termasuk juru foto atau lebih dikenal dengan sebutan fotografer keliling yang banyak menawarkan jasanya di kawasan wisata TMII.
Dengan biaya Rp20.000 dan menunggu sekitar 10 menit pengunjung bisa di foto dengan hasil cetakan yang langsung jadi. Namun, di era digital seperti sekarang ini minat pengunjung yang ingin mengabadikan momen liburannya melalui juru foto sudah menurun drastis. Mereka lebih memilih berfoto menggunakan smartphone miliknya.
Nasrudin salah satu juru foto sejak tahun 1986 yang masih bertahan hingga sekarang. Dia mengakui kehadiran smartphone menjadi faktor paling besar berkurangnya minat pengunjung yang ingin di foto oleh para fotografer keliling.
Bahkan, di hari ini ia hanya mendapat 6 pelanggan dari ribuan pengunjung yang datang. “Mungkin beberapa tahun kedepan profesi juru foto bakal hilang, kalah sama teknologi” ujar Nasrudin.
Pada saat musim liburan menjelang pergantian tahun, tempat wisata akan lebih ramai dikunjungi dari biasanya. Salah satunya di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Meningkatnya pengunjung yang datang menjadi pertanda baik bagi para pedagang yang menjajakan jualannya disana. Termasuk juru foto atau lebih dikenal dengan sebutan fotografer keliling yang banyak menawarkan jasanya di kawasan wisata TMII.
Dengan biaya Rp20.000 dan menunggu sekitar 10 menit pengunjung bisa di foto dengan hasil cetakan yang langsung jadi. Namun, di era digital seperti sekarang ini minat pengunjung yang ingin mengabadikan momen liburannya melalui juru foto sudah menurun drastis. Mereka lebih memilih berfoto menggunakan smartphone miliknya.
Nasrudin salah satu juru foto sejak tahun 1986 yang masih bertahan hingga sekarang. Dia mengakui kehadiran smartphone menjadi faktor paling besar berkurangnya minat pengunjung yang ingin di foto oleh para fotografer keliling.
Bahkan, di hari ini ia hanya mendapat 6 pelanggan dari ribuan pengunjung yang datang. “Mungkin beberapa tahun kedepan profesi juru foto bakal hilang, kalah sama teknologi” ujar Nasrudin.
(sra)