Melestarikan Tradisi Nyadran Kali di Tengah Pandemi Covid-19
Minggu, 16 Januari 2022 - 15:36 WIB
Ratusan warga ikut menyemarakkan Tradisi Nyadran Kali di Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (16/1/2022). Kegiatan Nyadran Kali Desa Kandri ini merupakan tradisi tahunan sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas ketersediaan air yang melimpah.
Tradisi Nyadran Kali ini dilaksanakan dengan melakukan arak-arakan dari Sendang Pancuran Kali Kidul menuju Sendang Gede. Sebelumnya pada malam hari Sabtu (15/1), air dari enam sendang dikumpulkan untuk kemudian dilakukan pengarakan pada hari ini.
Dalam tradisi tersebut, ratusan warga mengarak kepala kerbau, gunungan buah dan sayuran; serta gong sejauh 1 km. Tiba di depan Gapura Sendang Gede, sembilan pasang penari putra-putri menampilkan tarian Matirto Suci yang merupakan kreasi warga Kandri.
Sembilan penari putri membawa sebuah periuk tembikar yang berisi bunga. Sedangkan penari putra membawa obor. Kemudian sembilan pasang penari yang berpakaian serba putih tersebut kemudian turun ke Sendang Gede. Mereka mengambil air dari Sendang Gede yang kemudian disatukan dengan air dari enam sumber mata air yang lainnya.
Pada akhir prosesi Nyadran Kali, warga bersama-sama menyantap hidangan beralaskan daun pisang di sepanjang kawasan Gapura Sendang Gede. Kegiatan santap makan bersama ini sebagai simbol kerukunan dan gotong royong.
Tradisi Nyadran Kali ini dilaksanakan dengan melakukan arak-arakan dari Sendang Pancuran Kali Kidul menuju Sendang Gede. Sebelumnya pada malam hari Sabtu (15/1), air dari enam sendang dikumpulkan untuk kemudian dilakukan pengarakan pada hari ini.
Dalam tradisi tersebut, ratusan warga mengarak kepala kerbau, gunungan buah dan sayuran; serta gong sejauh 1 km. Tiba di depan Gapura Sendang Gede, sembilan pasang penari putra-putri menampilkan tarian Matirto Suci yang merupakan kreasi warga Kandri.
Sembilan penari putri membawa sebuah periuk tembikar yang berisi bunga. Sedangkan penari putra membawa obor. Kemudian sembilan pasang penari yang berpakaian serba putih tersebut kemudian turun ke Sendang Gede. Mereka mengambil air dari Sendang Gede yang kemudian disatukan dengan air dari enam sumber mata air yang lainnya.
Pada akhir prosesi Nyadran Kali, warga bersama-sama menyantap hidangan beralaskan daun pisang di sepanjang kawasan Gapura Sendang Gede. Kegiatan santap makan bersama ini sebagai simbol kerukunan dan gotong royong.
(sra)