Ngabuburit Bareng Legislator Bartajuk Perkembangan Digitalisasi di Wilayah Kepulauan
Sabtu, 23 April 2022 - 20:10 WIB
JAKARTA-- Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (APTIKA KOMINFO) menyelenggarakan kegiatan Ngabuburit Bareng Legislator dengan menghadirkan narasumber Hillary Brigitta Lasut, SH., LL.M selaku Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Moh. Haerul Amri, SP selaku Wakil Ketua Umum PP GP Ansor yang juga menjabat Anggota Komisi X DPR RI Fraksi NasDem dan M. Fauzan Rahawarin, SH selaku Tokoh Pemuda Kepulauan Kei yang juga menjabat sebagai Pengurus DPP Garda Pemuda NasDem dengan tema “Perkembangan Digitalisasi di Wilayah Kepulauan” secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting melibatkan 250 peserta yang mayoritas berasal dari Kepulauan Kei, Provinsi Maluku.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Samuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesatnya Teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi covid 19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital, kehadiran Teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di Era percepatan Transformasi Digital.
Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan Online, Hoax, Cyber bullying dan Konten-konten negatif lainnya. Kementerian Kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan Transformasi Digital bangsa Indonesia. dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai Regulator, Fasilitator, dan Akselerator di bidang digital di Indonesia.
Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis 4 pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.
Hingga tahun 2021 lalu program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kota, pada 34 Provinsi diseluruh Indonesia. Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar oleh karena itu, kami tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan digital ini.
Moh. Haerul Amri, SP atau yang akrab disapa Aam dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya di Era Digitalisasi saat ini merupakan kebutuhan bagi setiap orang dalam menerima teknologi komunikasi dan informasi dalam semua aspek kehidupan. Transformasi di era digital dari manual menjadi ke sistem online seperti komunikasi manual melalui tatap muka menjadi video call, belanja yang biasa dilakukan di pasar bisa dilakukan melalui online cukup lewat gawai/handphone barang sudah datang. Digitalisasi mempermudah semua urusan, bahkan dari jarak jauh sudah dapat menjalan bisnis.
Aam juga mendorong para peserta melalui digitalisasi ini sebagain ajang promosi untuk wilayah Kepulauan Kei di bidang pariwisata agar dapat meningkatkan nilai tambah dan peningkatan UMKM yang lebih baik dan meningkatkan nilai perekonomian masyarakat kepulauan.
Muhammad Fauzan Rahawarin S.H dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya Perkembangan Digitalisasi di Kepulauan Kei dalam rangka mencerdaskan pendidikan dalam proses pembelajaran dari sistem analog ke sistem digital, dalam perkembangannya Digitalisasi ini sudah sampai ke masyarakat kepulauan yang berdampak pada pengetahuan dan Informasi yang dapat di akses masyarakat untuk mengetahui perkembangan dan dinamika wilayah.
Dalam dunia Digital untuk mewaspadai dampak negatif di masyarakat di atur dalam Undang-undang ITE Nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Di era digitalisasi Indonesia sudah masuk era digital 4.0 yang meliputi semua bidang baik Pendidikan, Pariwisata dan industri komunikasi informasi yang wajib di pahami oleh generasi muda saat ini.
Narasumber terakhir Hillary Brigitta Lasut S.H, LLM dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya kita harus mengakui kalau kita sudah ada di era digital yang sangat kompetitif, dimana dalam hal mennyebarkan dan mendapatkan informasi itu saat ini sudah sangat mudah. "Dengan adanya digitalisasi sarana dan prasarana infrastruktur yang telah ada diharpakan agar berdampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Kaum muda juga didorong agar lebih kreatif dalam mengelola objek pariwisata dan makanan lokal sehingga dapat lebih dikenal salah satunya dengan mempromosikannya melalui e-commerce dengan sistem digital, Sabtu (23/4).
Kegiatan dimulai pada pukul 15:00 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) atau pukul 13:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Sesi diskusi dipandu oleh Moderator Sulton Mu’minah, S,Ikom hingga selesai pada pukul 17:00 WIT atau 15:00 WIB.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Samuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa pesatnya Teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi covid 19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital, kehadiran Teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di Era percepatan Transformasi Digital.
Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan Online, Hoax, Cyber bullying dan Konten-konten negatif lainnya. Kementerian Kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan Transformasi Digital bangsa Indonesia. dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai Regulator, Fasilitator, dan Akselerator di bidang digital di Indonesia.
Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi serta mitra dan jejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis 4 pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.
Hingga tahun 2021 lalu program literasi digital ini telah berhasil menjangkau lebih dari 12 juta masyarakat di 515 kota, pada 34 Provinsi diseluruh Indonesia. Peningkatan literasi digital masyarakat adalah pekerjaan besar oleh karena itu, kami tidak bisa bekerja sendiri diperlukan kolaborasi yang baik agar tidak ada masyarakat yang tertinggal dalam proses percepatan digital ini.
Moh. Haerul Amri, SP atau yang akrab disapa Aam dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya di Era Digitalisasi saat ini merupakan kebutuhan bagi setiap orang dalam menerima teknologi komunikasi dan informasi dalam semua aspek kehidupan. Transformasi di era digital dari manual menjadi ke sistem online seperti komunikasi manual melalui tatap muka menjadi video call, belanja yang biasa dilakukan di pasar bisa dilakukan melalui online cukup lewat gawai/handphone barang sudah datang. Digitalisasi mempermudah semua urusan, bahkan dari jarak jauh sudah dapat menjalan bisnis.
Aam juga mendorong para peserta melalui digitalisasi ini sebagain ajang promosi untuk wilayah Kepulauan Kei di bidang pariwisata agar dapat meningkatkan nilai tambah dan peningkatan UMKM yang lebih baik dan meningkatkan nilai perekonomian masyarakat kepulauan.
Muhammad Fauzan Rahawarin S.H dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya Perkembangan Digitalisasi di Kepulauan Kei dalam rangka mencerdaskan pendidikan dalam proses pembelajaran dari sistem analog ke sistem digital, dalam perkembangannya Digitalisasi ini sudah sampai ke masyarakat kepulauan yang berdampak pada pengetahuan dan Informasi yang dapat di akses masyarakat untuk mengetahui perkembangan dan dinamika wilayah.
Dalam dunia Digital untuk mewaspadai dampak negatif di masyarakat di atur dalam Undang-undang ITE Nomor 71 tahun 2019 tentang penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Di era digitalisasi Indonesia sudah masuk era digital 4.0 yang meliputi semua bidang baik Pendidikan, Pariwisata dan industri komunikasi informasi yang wajib di pahami oleh generasi muda saat ini.
Narasumber terakhir Hillary Brigitta Lasut S.H, LLM dalam pemaparannya menyampaikan bahwasanya kita harus mengakui kalau kita sudah ada di era digital yang sangat kompetitif, dimana dalam hal mennyebarkan dan mendapatkan informasi itu saat ini sudah sangat mudah. "Dengan adanya digitalisasi sarana dan prasarana infrastruktur yang telah ada diharpakan agar berdampak positif untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Kaum muda juga didorong agar lebih kreatif dalam mengelola objek pariwisata dan makanan lokal sehingga dapat lebih dikenal salah satunya dengan mempromosikannya melalui e-commerce dengan sistem digital, Sabtu (23/4).
Kegiatan dimulai pada pukul 15:00 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT) atau pukul 13:00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB). Sesi diskusi dipandu oleh Moderator Sulton Mu’minah, S,Ikom hingga selesai pada pukul 17:00 WIT atau 15:00 WIB.
(sra)