Ngobrol Bareng Legislator : Perkembangan Digitalisasi dalam Meningkatkan Bisnis dan UMKM
JAKARTA-- Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Aptika Kominfo) menyelenggarakan kegiatan Ngobrol Bareng Legislator dengan menghadirkan narasumberHillary Brigitta Lasut, SH., LL.M selaku Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem, Erma Susilawati selaku Wakil Bendahara DPD Persikindo Riau, dan Jun Salim Tilaar selaku Pegiat Media Sosial dengan tema"Perkembangan Digitalisasi dalam Meningkatkan Bisnis dan UMKM" secara hybrid melalui aplikasi zoom meeting dan Live Youtube.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Samuel A. Pangerapan, B.Sc., M.M selaku Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dalam sambutannya menyampaikan bahwapesatnya teknologi yang semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 telah mendorong kita untuk berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatan aktifitas di ruang digital, kehadiran teknologi digital sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang kian mempertegas bahwa kita sedang berada di Era percepatan Transformasi Digital. Namun masifnya pengguna internet di Indonesia membawa berbagai resiko seperti penipuan Online, Hoax, Cyber bullying dan Konten-konten negatif lainnya.
Kementerian Kominfo mengemban mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai garda terdepan dalam memimpin upaya percepatan Transformasi Digital bangsa Indonesia. Dalam mencapai visi dan misi tersebut Kementerian Kominfo memiliki peran sebagai Regulator, Fasilitator, dan Akselerator di bidangdigital di Indonesia. Dalam rangka menjalankan salah satu hal tersebut terkait pengembangan SDM digital Kementerian Kominfo bersama gerakan nasional literasi digital Siber Kreasi serta mitra danjejaringnya hadir untuk memberikan pelatihan literasi digital yang menjadi kemampuan digital tingkat dasar bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Berbagai pelatihan literasi digital yang kami berikan berbasis 4 pilar utama yaitu, kecakapan digital, budaya digital, etika digital dan keamanan digital.
Hillary Brigitta Lasut dalam pemaparannya menyampaikan hari ini kami mengajak Persikindo dan Masyarakat pada umumnya untuk bersama-sama memanfaatkan platform digital Untuk memajukan UMKM di Indonesia. Dalam hal ini UMKM menjadi suatu hal yang menarik bagi kalangan masyarakatdan memang dengan UMKM dapat menjadi suatu pendorong ekonomi yang memiliki peran yang luar biasa.
Dengan adanya platform digital UMKM dapat berjalan dengan pesat. Mengapa demikian, karena dengan menggunakan platform digital maka segala bentuk produk akan dengan cepat terpublikasi dan tersebar dalam pasar yang lebih luas.
Erma Susilawati dalam pemaparanya menyampaikan bahwasanya cara pandang konvensional menjadi super-digital Perilaku budaya kita menjadi lumbung menghadapi perubahan yang begitu sangat cepat.
Pemerintah berkomitmen untuk terus menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Berbagai potensi yang dimiliki Indonesia dapat memperkuat peluang akselerasi perkembangan ekonomi digital.
Dalam bermedia sosial masyarakat Indonesia seringkali berinteraksi melalui media digital seperti halnya berapa kali masyarakat membuka media sosial, apakah masyarakat membaca media massa, cetak danberapa persen masyarakat membukanya. Pada 2018 jumlah pengguna internet di indonesia sekitar 39.8 persen dari jumlah penduduk. 2019 sekitar 47,7 persen. Perbedaan perilaku yang dimiliki semuanya merujuk pada penggunaan media dan internet, generasi X paling familiar dengan media konvensional seperti televisi, radio dll. Generasi Y perkembangan internet dan smartphone semakin maju dan digunakan.
Narasumber terakhir Jun Salim Tilaar menyampaikan materi bahwa Pengertian UMKM adalah suatu usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagaiusaha mikro.
UMKM juga telah diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 Tahun 2008 bahwa UMKM adalah sesuai dengan jenis usahanya yakni usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah.
Dalam rangka pengembangan ekonomi Nasional Indonesia yang didominasi oleh usaha kecil, mikro, dan menengah. Pemerintah mengoptimalkan potensi dan produktivitas UMKM denganmendorong digitalisasi bagi UMKM dan menyediakan berbagai stimulus bagi umkm yang telah terdigitalisasi.
Sebagian pelaku usaha juga sudah tidak memerlukan lagi lapak dagangan, karena perubahan cara penjualan melalui media sosial dan e commerce sebagai ruang baru.
Sebagai target pemulihan ekonomi, pemerintah telah mengalokasikan Rp. 455,62 triliun anggaran program Covid dan pemulihan ekonomi tahun 2022. Salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19, UMKM memegang peranan penting terhadap PDB dengan kontribusinya yangmencapai 61 persen dan menyerap tenaga kerja.
Jun Salim Tilaar juga menuturkan bahwa, digitalisasi UMKM adalah upaya merubah pelaku-pelaku usaha dalam memasarkan dan menjual produknya melalui pemanfaatan teknologi. "Minimal setiap UMKM di Sulawesi Utara didorong memiliki satu kontak whatsapp, satu media sosialmainstream, satu google business/maps, dan 1 e-commerce mainstream," kata Jun, Selasa (5/7).