Dari Kementerian hingga Para Dokter Gigi Bergilir Jajaki Sinergi dengan PPLI
Kamis, 16 Juni 2022 - 12:23 WIB
Perusahaan pengolah limbah bahan berbahaya beracun (B3) PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) terus menjadi rujukan sejumlah pihak untuk urusan mengolah limbah B3. Dalam waktu sepekan dua institusi menyambangi industri pengolah limbah PPLI di Bogor.
Pada Jumat (10/6) team Kementerian Perindustrian meninjau sekaligus mengkaji teknologi pengolahan limbah yang dimiliki PPLI. "PPLI merupakan tempat pengolahan limbah terbesar di Indonesia, memiliki Gedung dan fasilitas yang tertata rapi dan bersih, dengan keteraturan pengelolaan lalulintas manusia dan kendaraan pada plant," ujar tim Kementerian Perindustrian Daniel Ibrahim.
Ia berjanji usai kunjungan akan melakukan pembinaan dan mendorong industri untuk dapat berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan dan dapat memanfaatkan fasilitas pengelolaan seperti PPLI dengan baik
Sepekan kemudian, tepatnya Senin (13/6) PPLI kembali mendapatkan kunjungan dari Yayasan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk melihat langsung industri pengolahan limbah B3 yang terbesar di Indonesia tersebut.
" Kunjungan kami sebagai bentuk penjajakan kerjasama yayasan PDGI dengan PPLI dalam pengolahan limbah medis yang dihasilkan praktek para dokter gigi yang ada di Indonesia," ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan PDGI, Hananto Seno di gedung Training Center PPLI, desa Nambo, Klapanunggal Bogor.
Melihat kualitas dan teknologi pengolahan limbah yang di miliki PPLI, mantan dokter kepresidenan SBY tersebut yakin profesional dan mampu menangani limbah medis para dokter gigi se Indonesia.
Menambahkan dokter gigi Seno, ketua umum yayasan PDGI, drg Zulkifli Nasution mengaku memiliki anggota 43 ribu dokter gigi se Indonesia dan lebih dari 30 ribu dokter gigi yang memiliki klinik gigi. "Sebelum mendapatkan izin praktek, seorang dokter gigi harus mengantongi sejumlah syarat. Salahsatunya diwajibkan bekerjasama dengan perusahaan pengolahan limbah B3 atau membuat instalasi pengolahan limbah sendiri. Yang kedua sulit kemungkinan dilakukan karena berat persyaratannya. Peluangnya adalah yang pertama. Yaitu sinergi dengan perusahaan pengolahan limbah B3," papar purnawirawan perwira TNI tersebut.
(Foto: Dokumentasi PPLI)
Pada Jumat (10/6) team Kementerian Perindustrian meninjau sekaligus mengkaji teknologi pengolahan limbah yang dimiliki PPLI. "PPLI merupakan tempat pengolahan limbah terbesar di Indonesia, memiliki Gedung dan fasilitas yang tertata rapi dan bersih, dengan keteraturan pengelolaan lalulintas manusia dan kendaraan pada plant," ujar tim Kementerian Perindustrian Daniel Ibrahim.
Ia berjanji usai kunjungan akan melakukan pembinaan dan mendorong industri untuk dapat berkomitmen dalam pengelolaan lingkungan dan dapat memanfaatkan fasilitas pengelolaan seperti PPLI dengan baik
Sepekan kemudian, tepatnya Senin (13/6) PPLI kembali mendapatkan kunjungan dari Yayasan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) untuk melihat langsung industri pengolahan limbah B3 yang terbesar di Indonesia tersebut.
" Kunjungan kami sebagai bentuk penjajakan kerjasama yayasan PDGI dengan PPLI dalam pengolahan limbah medis yang dihasilkan praktek para dokter gigi yang ada di Indonesia," ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan PDGI, Hananto Seno di gedung Training Center PPLI, desa Nambo, Klapanunggal Bogor.
Melihat kualitas dan teknologi pengolahan limbah yang di miliki PPLI, mantan dokter kepresidenan SBY tersebut yakin profesional dan mampu menangani limbah medis para dokter gigi se Indonesia.
Menambahkan dokter gigi Seno, ketua umum yayasan PDGI, drg Zulkifli Nasution mengaku memiliki anggota 43 ribu dokter gigi se Indonesia dan lebih dari 30 ribu dokter gigi yang memiliki klinik gigi. "Sebelum mendapatkan izin praktek, seorang dokter gigi harus mengantongi sejumlah syarat. Salahsatunya diwajibkan bekerjasama dengan perusahaan pengolahan limbah B3 atau membuat instalasi pengolahan limbah sendiri. Yang kedua sulit kemungkinan dilakukan karena berat persyaratannya. Peluangnya adalah yang pertama. Yaitu sinergi dengan perusahaan pengolahan limbah B3," papar purnawirawan perwira TNI tersebut.
(Foto: Dokumentasi PPLI)
(sra)