Siap wujudkan Indonesia Emas 2045, GMKI Gelar Webinar Nasional Kepemiluan
Senin, 18 Juli 2022 - 15:39 WIB
JAKARTA-- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) melakukan Webinar Nasional tentang kepemiluan dengan Tema: pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 sebagai konsolidasi demokrasi menuju Indonesia Emas tahun 2045, (Jumat 15/7).
Narasumber dalam kegiatan ini adalah anggota KPU-RI bapak August Mellaz dan Anggota Bawaslu-RI bapak Herwyn J.H Malonda serta Moderator adalah bung Timoteus Lubis.
Kegiatan Webinar Ini dimulai dengan Doa pembukaan oleh sekretaris GMKI cabang manado saudari Jessica kemudian dilanjutkan sambutan pembuka oleh Ketua Umum PP GMKI bung Jefri Gultom serta setelah itu masuk dalam sesi pemaparan materi dan diskusi.
Dalam sambutan pembukanya, ketua umum Jefri Gultom memberikan penegasan bahwa
Pada tahun 2024 nanti generasi milenial dan Z akan mendominasi pemilu, maka KPU dan Bawaslu diharapkan memberikan fokusnya terhadap generasi tersebut.
“Pendidikan demokrasi dan pendidikan kepemiluan perlu menjadi ruang khusus untuk KPU dan Bawaslu kepada generasi milenial dan Z sehingga partisipasi pemilu dapat meningkat dan demokrasi Indonesia semakin baik," kata Jefri, Senin (18/7).
Anggota KPU-RI August Mellaz dalam pengantar diskusinya menjelaskan bahwa pemilu dan pemilihan serentak 2024 adalah sarana berdemokrasi untuk membentuk integrasi bangsa yang kemudian diimplementasikan dan diamplifikasi sehingga menjadi “Nation Interest”.
“Jika demokrasi dimaknai sebagai integrasi bangsa, maka konsolidasi demokrasi menuju Indonesia emas 2045 dapat dengan yakin kita wujudkan bersama” pungkas August Mellaz.
Hal senada juga di sampaikan oleh Anggota Bawaslu-RI Herwyn J.H. Malonda bahwa peran generasi milenial dan Z sangat dibutuhkan dalam kerja-kerja pengawasan kepemiluan di 2024 sebab generasi inilah yang akan menjadi pemimpin di tahun emas Indonesia 2045.
“Pemilu yang berintegritas adalah pemilu yang dilaksanakan dari kolaborasi antara penyelenggara pemilu, peserta pemilu dan masyarakat. Peran masyarakat dalam pengawasan pemilu akan menjadi kekuatan besar bagi perjalanan demokrasi kita,” tandas Herwyn Malonda.
Webinar Nasional dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting dan jumlah peserta yang Hadir mencapai 300 orang. Tampak peserta sangat antusias mengikuti webinar ini sebab banyak pertanyaan yang disampaikan kepada kedua narasumber yang hadir.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah anggota KPU-RI bapak August Mellaz dan Anggota Bawaslu-RI bapak Herwyn J.H Malonda serta Moderator adalah bung Timoteus Lubis.
Kegiatan Webinar Ini dimulai dengan Doa pembukaan oleh sekretaris GMKI cabang manado saudari Jessica kemudian dilanjutkan sambutan pembuka oleh Ketua Umum PP GMKI bung Jefri Gultom serta setelah itu masuk dalam sesi pemaparan materi dan diskusi.
Dalam sambutan pembukanya, ketua umum Jefri Gultom memberikan penegasan bahwa
Pada tahun 2024 nanti generasi milenial dan Z akan mendominasi pemilu, maka KPU dan Bawaslu diharapkan memberikan fokusnya terhadap generasi tersebut.
“Pendidikan demokrasi dan pendidikan kepemiluan perlu menjadi ruang khusus untuk KPU dan Bawaslu kepada generasi milenial dan Z sehingga partisipasi pemilu dapat meningkat dan demokrasi Indonesia semakin baik," kata Jefri, Senin (18/7).
Anggota KPU-RI August Mellaz dalam pengantar diskusinya menjelaskan bahwa pemilu dan pemilihan serentak 2024 adalah sarana berdemokrasi untuk membentuk integrasi bangsa yang kemudian diimplementasikan dan diamplifikasi sehingga menjadi “Nation Interest”.
“Jika demokrasi dimaknai sebagai integrasi bangsa, maka konsolidasi demokrasi menuju Indonesia emas 2045 dapat dengan yakin kita wujudkan bersama” pungkas August Mellaz.
Hal senada juga di sampaikan oleh Anggota Bawaslu-RI Herwyn J.H. Malonda bahwa peran generasi milenial dan Z sangat dibutuhkan dalam kerja-kerja pengawasan kepemiluan di 2024 sebab generasi inilah yang akan menjadi pemimpin di tahun emas Indonesia 2045.
“Pemilu yang berintegritas adalah pemilu yang dilaksanakan dari kolaborasi antara penyelenggara pemilu, peserta pemilu dan masyarakat. Peran masyarakat dalam pengawasan pemilu akan menjadi kekuatan besar bagi perjalanan demokrasi kita,” tandas Herwyn Malonda.
Webinar Nasional dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting dan jumlah peserta yang Hadir mencapai 300 orang. Tampak peserta sangat antusias mengikuti webinar ini sebab banyak pertanyaan yang disampaikan kepada kedua narasumber yang hadir.
(sra)