Perkuat Teknologi Pertahanan di Indonesia, ITS Teken Mou dengan BTI Defence
Rabu, 03 Agustus 2022 - 06:41 WIB
Co-founder sekaligus Director BTI Defence Peter Tjahjono dan Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari (tengah), ketika menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di Ruang Rapat Pimpinan (Rapim) Gedung Rektorat ITS, Surabaya, Jawa Timur.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama BTI Defence sepakat bekerjamsama untuk peningkatan dan pengembangan inovasi baru dalam memperkuat pertahanan nasional.
BTI Defence merupakan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan, sistem kendali, dan navigasi yang fokus utamanya bergerak di bidang pertahanan maritim nasional. Penandatanganan MoU ini sendiri ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang mampu memperkuat pertahanan kemiliteran Indonesia.
Co-founder sekaligus Director BTI Defence Peter Tjahjono mengungkapkan, Indonesia membutuhkan transformasi teknologi di bidang ini untuk meningkatkan pertahanan negara serta meminimalisir risiko kecelakaan akibat malfunction alat. “Diperlukan kreativitas dan inovasi anak-anak muda yang paham di bidang ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan bahwa inovasi yang ingin dikembangkan oleh BTI Defence khususnya di bidang maritim ini memiliki fokusan ilmu yang sangat dekat dengan pengembangan ilmu di ITS.
ITS sendiri sudah memiliki inovasi yang bergerak di bidang ini, seperti peluru ramah lingkungan, kapal selam tanpa awak, drone kapal autonomous, dan masih banyak lagi. ITS selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak luar untuk mengembangkan teknologi demi kepentingan bangsa.
(Foto: Ali Masduki)
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama BTI Defence sepakat bekerjamsama untuk peningkatan dan pengembangan inovasi baru dalam memperkuat pertahanan nasional.
BTI Defence merupakan perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan, sistem kendali, dan navigasi yang fokus utamanya bergerak di bidang pertahanan maritim nasional. Penandatanganan MoU ini sendiri ditujukan untuk mengembangkan teknologi yang mampu memperkuat pertahanan kemiliteran Indonesia.
Co-founder sekaligus Director BTI Defence Peter Tjahjono mengungkapkan, Indonesia membutuhkan transformasi teknologi di bidang ini untuk meningkatkan pertahanan negara serta meminimalisir risiko kecelakaan akibat malfunction alat. “Diperlukan kreativitas dan inovasi anak-anak muda yang paham di bidang ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menyampaikan bahwa inovasi yang ingin dikembangkan oleh BTI Defence khususnya di bidang maritim ini memiliki fokusan ilmu yang sangat dekat dengan pengembangan ilmu di ITS.
ITS sendiri sudah memiliki inovasi yang bergerak di bidang ini, seperti peluru ramah lingkungan, kapal selam tanpa awak, drone kapal autonomous, dan masih banyak lagi. ITS selalu terbuka untuk bekerja sama dengan pihak luar untuk mengembangkan teknologi demi kepentingan bangsa.
(Foto: Ali Masduki)
(sra)