28 Universitas Se-Jakarta Berikan Usul Ke Pemerintah Terkait Pengalihan Subsidi BBM

Jum'at, 09 September 2022 - 05:15 WIB
Sebanyak 28 universitas dan perguruan tinggi di Jakarta Raya menggelar seminar interaktif dengan tema Menakar Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengalihan Subsidi BBM pada Rabu (7/9), di Universitas Jayabaya, kemarin.
click to zoom
Sebanyak 28 universitas dan perguruan tinggi di Jakarta Raya menggelar seminar interaktif dengan tema Menakar Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengalihan Subsidi BBM pada Rabu (7/9), di Universitas Jayabaya, kemarin.
click to zoom
Sebanyak 28 universitas dan perguruan tinggi di Jakarta Raya menggelar seminar interaktif dengan tema Menakar Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengalihan Subsidi BBM pada Rabu (7/9), di Universitas Jayabaya, kemarin.
click to zoom
Sebanyak 28 universitas dan perguruan tinggi di Jakarta Raya menggelar seminar interaktif dengan tema "Menakar Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengalihan Subsidi BBM" pada Rabu (7/9), di Universitas Jayabaya, kemarin.

Seminar interaktif tersebut dihadiri lebih dari 100 mahasiswa beserta para presiden mahasiswa dari masing-masing universitas dan perguruan tinggi se-DKI Jakarta.

Farid Sudrajat selaku Ketua Pelaksana dan juga sekaligus Kordinator Presidium Lingkar Mahasiswa Jakarta Raya (Limajaya) menyebutkan jika seminar tersebut menjadi ajang silaturahmi dan dialog antara mahasiswa dengan pemerintah.

Mahasiswa Program Studi Hukum Universitas Jayabaya ini juga mengatakan, jika seminar interaktif ini juga akan menghasilkan poin-poin usulan yang akan diberikan kepada pemerintah.

"Juga, dalam ruang diskusi ini menghasilkan usulan-usulan, terobosan-terobosan, dan gagasan baru dalam upaya mengenai pengalihan subsidi BBM dan kebijakan-kebijakan yang dilakukan selanjutnya," kata Farid, Jumat (9/9), dalam sambutannya.

Berbagai usulan tersebut, lanjutnya, akan menjadi pertimbangan pemerintah mengenai pembuatan dan penguatan kebijakan dalam kaitannya pengalihan subsidi BBM.

Farid juga mengingatkan, bahwa saat ini dunia sedang menghadapi ancaman krisis global. Indonesia sebagai negara berkembang, perlu mempersiapkan segala kebutuhan guna menghadapi krisis tersebut.

"Kita paham dan ketahui bersama, bahwa Indonesia saat ini membutuhkan usulan dan masukan dalam menghadapi krisis global yang mengancam, seperti krisis pangan, krisis kesehatan, krisis keuangan, dan krisis energi," ujarnya.

Dirinya berharap, usulan-usulan yang dilahirkan dalam kaitannya pembuatan dan penguatan kebijakan pemerintah mengenai pengalihan subsidi BBM, dapat menjadi langkah strategis pemerintah dalam menghadapi krisis global.

"Maka, situasi saat ini memerlukan beragam ide dan gagasan berupa usulan dan masukan sebagai upaya bersama-sama, bersinergi bersama pemerintah dalam menghadapi ancaman krisis global," tutup Farid.

Acara tersebut dihadiri oleh narasumber diantaranya Erika Retnowati Ak, M.Si selaku Kepala BPH Migas, Luhur Budijarso selaku Stafsus Kementrian Sosial, Wahyu Utomo, S.Sos., M.Si. selaku Plt. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraHeru Widianto Selaku Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial Kemenaker.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More