Kapok dengan Koruptor, Nelayan Banggai Dorong Firli Maju Pilpres
Kamis, 20 Oktober 2022 - 17:00 WIB
Ragam cara ditunjukkan masyarakat dalam menyuarakan dukungan terhadap tokoh yang dianggap pantas berlaga pada Pilpres 2024. Di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, sekelompok nelayan mengibarkan bendera di atas perahu bergambar Ketua KPK Firli Bahuri. Di bawah bendera itu tampak beberapa orang membentang spanduk bertuliskan “Capres Antikorupsi”.
Koordinator nelayan Andi Ibrahim mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan pihaknya karena mendambakan Capres antikorupsi. “Kami nilai Pak Firli orangnya, sudah terbukti tangkap koruptor di wilayah kami,” kata Firli, Kamis (20/10), di kawasan pantai Kecamatan Tinangkung, saat memberikan keterangan.
Andi tak menyebut siapa koruptor yang dimaksud. Namun diketahui, pada Desember 2020 silam, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sulawesi Tengah, tepatnya di Banggai Laut.
Mantan Bupati Wenny Bukamo ikut terjaring dalam operasi tersebut. Dalam persidangan, Wenny kemudian dinyatakan terbukti menerima suap terkait dengan pengadaan barang atau jasa, sehingga divonis 4,5 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan. “Sampai sekarang tak henti tangkap koruptor, sudah banyak hasil tangkapan beliau dari teri sampai kakap, cuma koruptor tidak habis-habis,” ungkapnya.
Anggota Nelayan Tola menambahkan, saat ini masyarakat bawah sudah semakin sadar akan betapa bahayanya korupsi. Kesadaran itu seiring dengan kian masifnya pengungkapan kasus-kasus korupsi di mana masyarakat seperti dirinya kerapkali dijadikan korban.
“Kami jadi paham uang buat rakyat ramai-ramai dimaling, bantuan tidak sampai, jalan dibangun asal-asalan, kita semua yang rugi," tandas Tola. Tak ingin terus menerus dirugikan koruptor, ia bersama nelayan lainnya tergerak untuk mendorong Firli Bahuri agar maju Pilpres.
Ia meyakini pengalaman Firli dalam memimpin KPK membuatnya mampu membersihkan Indonesia dari praktik korupsi. "Ini harapan para nelayan ke Pak Firli,” tuturnya.
Koordinator nelayan Andi Ibrahim mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan pihaknya karena mendambakan Capres antikorupsi. “Kami nilai Pak Firli orangnya, sudah terbukti tangkap koruptor di wilayah kami,” kata Firli, Kamis (20/10), di kawasan pantai Kecamatan Tinangkung, saat memberikan keterangan.
Andi tak menyebut siapa koruptor yang dimaksud. Namun diketahui, pada Desember 2020 silam, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Sulawesi Tengah, tepatnya di Banggai Laut.
Mantan Bupati Wenny Bukamo ikut terjaring dalam operasi tersebut. Dalam persidangan, Wenny kemudian dinyatakan terbukti menerima suap terkait dengan pengadaan barang atau jasa, sehingga divonis 4,5 tahun penjara ditambah denda Rp200 juta subsider 6 bulan kurungan. “Sampai sekarang tak henti tangkap koruptor, sudah banyak hasil tangkapan beliau dari teri sampai kakap, cuma koruptor tidak habis-habis,” ungkapnya.
Anggota Nelayan Tola menambahkan, saat ini masyarakat bawah sudah semakin sadar akan betapa bahayanya korupsi. Kesadaran itu seiring dengan kian masifnya pengungkapan kasus-kasus korupsi di mana masyarakat seperti dirinya kerapkali dijadikan korban.
“Kami jadi paham uang buat rakyat ramai-ramai dimaling, bantuan tidak sampai, jalan dibangun asal-asalan, kita semua yang rugi," tandas Tola. Tak ingin terus menerus dirugikan koruptor, ia bersama nelayan lainnya tergerak untuk mendorong Firli Bahuri agar maju Pilpres.
Ia meyakini pengalaman Firli dalam memimpin KPK membuatnya mampu membersihkan Indonesia dari praktik korupsi. "Ini harapan para nelayan ke Pak Firli,” tuturnya.
(sra)