Yahudi Amerika Tuntut Gencatan Senjata di Gaza, Terobos Gedung Kongres AS
Kamis, 19 Oktober 2023 - 07:21 WIB
WASHINGTON - Demonstran dari Suara Yahudi untuk Perdamaian melakukan unjuk rasa di dalam rotunda Cannon House dekat Gedung Kongres AS di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (18/10/2023) waktu setempat atau Kamis (19/10) pagi WIB. Mereka menuntut pemberlakuan gencatan senjata di wilayah Gaza yang terus dibombardir serangan udara Israel.
Sedikitnya 200 demonstran, sebagian besar dari kelompok Suara Yahudi untuk Perdamaian (Jewish Voice for Peace) memenuhi rotunda Cannon House dekat Gedung Kongres AS, sambil meneriakkan, "Dunia sedang menyaksikan."
Dipetik dari REUTERS, mereka mengenakan kaus hitam bertuliskan pesan, "Orang-orang Yahudi Katakan Gencatan Senjata Sekarang" dan "Bukan Atas Nama Kami".
Polisi mulai menangkap pengunjuk rasa yang menolak mematuhi perintah untuk bubar. Sekitar 500 pengunjuk rasa lainnya memblokir Independence Avenue di luar gedung.
Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan di rumah sakit Al Ahli di Gaza utara, Selasa (17/10). Sementara Israel mengatakan ledakan itu disebabkan kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.
FOTO : REUTERS/Jonathan Ernst
Sedikitnya 200 demonstran, sebagian besar dari kelompok Suara Yahudi untuk Perdamaian (Jewish Voice for Peace) memenuhi rotunda Cannon House dekat Gedung Kongres AS, sambil meneriakkan, "Dunia sedang menyaksikan."
Dipetik dari REUTERS, mereka mengenakan kaus hitam bertuliskan pesan, "Orang-orang Yahudi Katakan Gencatan Senjata Sekarang" dan "Bukan Atas Nama Kami".
Polisi mulai menangkap pengunjuk rasa yang menolak mematuhi perintah untuk bubar. Sekitar 500 pengunjuk rasa lainnya memblokir Independence Avenue di luar gedung.
Palestina menyalahkan serangan udara Israel atas ledakan di rumah sakit Al Ahli di Gaza utara, Selasa (17/10). Sementara Israel mengatakan ledakan itu disebabkan kegagalan peluncuran roket yang dilakukan kelompok militan Jihad Islam Palestina, namun mereka membantah bertanggung jawab.
FOTO : REUTERS/Jonathan Ernst
(ary)