Pilu Keluarga Kristen Palestina di Gaza, Tidak Merayakan Natal Tahun Ini
Selasa, 26 Desember 2023 - 10:37 WIB
Hazem Saba, seorang warga Kristen Palestina yang mengungsi dan melarikan diri dari rumahnya karena serangan Israel, duduk bersama istrinya Ghada dan mertuanya pada Hari Natal, ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, Jalur Gaza selatan, 25 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
click to zoom
Hazem Saba, seorang warga Kristen Palestina yang mengungsi dan melarikan diri dari rumahnya karena serangan Israel, duduk bersama istrinya Ghada dan mertuanya pada Hari Natal, ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, Jalur Gaza selatan, 25 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
click to zoom
Ghada Saba, seorang pengungsi Kristen Palestina yang melarikan diri dari rumahnya karena serangan Israel, menggantung pakaian basah di tali jemuran, pada Hari Natal, ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 25 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
click to zoom
Ghada Saba, seorang pengungsi Kristen Palestina yang melarikan diri dari rumahnya karena serangan Israel, menggantung pakaian basah di tali jemuran, pada Hari Natal, ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 25 Desember 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
click to zoom
Hazem Saba, seorang warga Kristen Palestina yang mengungsi dan melarikan diri dari rumahnya karena serangan Israel, duduk bersama istrinya Ghada dan mertuanya pada Hari Natal, ketika konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, Jalur Gaza selatan, 25 Desember 2023.Umat Kristen menjadi minoritas dari penduduk Israel dan Palestina. Jumlahnya diperkirakan hanya 2% dari populasi. Gempuran Israel ke Palestina, terutama jalur Gaza yang berlangsung selama beberapa bulan ini telah membunuh banyak warga sipil dan menghalangi wisatawan masuk ke wilayah Tepi Barat, lokasi Betlehem untuk merayakan Natal. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
(sra)