Pilu, Gadis Cantik Palestina Ini Menderita Luka Bakar di Wajah Akibat Serangan Israel
Seorang gadis Palestina yang terluka, Hanan Akel, yang menderita luka bakar dalam serangan Israel, terbaring di tempat tidur di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, di tengah konflik Israel-Hamas, di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 18 Juni 2024.
Luka bakar di wajah Hanan Akel, 10 tahun, menunjukkan bagaimana kampanye militer Israel di Gaza tidak hanya menyebabkan ribuan orang meninggal, tetapi juga luka-luka yang mengerikan yang menimpa orang tua dan muda.
Hanan terbaring di ranjang rumah sakit di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, berjuang untuk menggerakkan mulutnya saat ia berbicara dan dengan mata yang sebagian tertutup, bagian dahinya masih terasa perih dan bekas luka yang dijahit di hidung dan bibirnya.
Ketika ibunya, Walaa Akel, mencoba membersihkannya, ia meratap.
Israel telah berperang di Gaza selama lebih dari delapan bulan dan mengatakan ingin menghancurkan Hamas, kelompok Palestina yang menyerang komunitas Israel pada 7 Oktober lalu, menewaskan lebih dari 1.200 orang dan menyandera 253 sandera, menurut perhitungan Israel.
Serangan darat dan udara di Gaza telah menewaskan lebih dari 37.396 orang dan melukai 85.523 orang menurut otoritas kesehatan Palestina, sekaligus mengusir hampir semua penduduk wilayah kecil itu dari rumah mereka dengan pemboman besar-besaran.
Hanan sedang berjalan-jalan di kamp pengungsi al-Bureij, tempat keluarganya berlindung setelah meninggalkan rumah mereka, ketika ia terperangkap dalam tembakan Israel, kata ibunya, Walaa.
Alih-alih menghabiskan hari raya Idul Adha dengan bermain bersama teman-temannya, ia justru menghabiskan waktu di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa untuk menjalani perawatan karena luka bakar tingkat dua dan tiga di wajah dan anggota tubuhnya.
"Saya biasa pergi dengan teman-teman saya. Bermain, membeli barang, makan dan merayakan Idul Fitri. Kami sangat bahagia. Kami biasa bermain ayunan dan memakai baju lebaran. Kami biasa memakai sepatu baru yang bagus," katanya.
Sekarang ia berharap untuk mendapatkan pengobatan dan wajahnya bisa sembuh.
"Saya ingin kembali seperti dulu," katanya.
Sejak Israel memperluas serangannya bulan lalu hingga ke kota Rafah di bagian selatan, di mana pos perbatasan dengan Mesir berada, perbatasan telah ditutup dan warga Gaza tidak dapat pergi ke luar negeri untuk mendapatkan pertolongan medis.
Dokter Mahmoud Mahani, ahli bedah plastik yang merawat Hanan di rumah sakit, mengatakan bahwa Hanan membutuhkan perawatan mendesak di tempat yang memiliki peralatan yang lebih canggih.
Walaa Akel mengatakan bahwa putrinya dulu "secantik bulan." Sekarang, Hanan sering ingin melihat video dan foto-foto seperti apa wajahnya dulu.
"Dia berkata kepada saya 'mama, aku berharap aku bisa berjalan. Mama, aku berharap aku bisa berdiri. Aku berharap aku bisa bermain dengan saudara-saudaraku'," kata Walaa.
(Ramadan Abed, Fadi Shana, Bassam Masoud, Nisreen Bathish) Foto : REUTERS/Ramadhan Abed