Aktivis Anti Perang di Washington Kutuk Serangan Udara AS dan Inggris ke Yaman

Sabtu, 13 Januari 2024 - 16:04 WIB
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.
click to zoom
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.
click to zoom
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.
click to zoom
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.
click to zoom
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.
click to zoom
Para aktivis anti-perang turun ke jalan-jalan di Seattle, Washington pada hari Jumat (12 Januari) untuk memprotes serangan udara Amerika Serikat dan Inggris terhadap target-target militer Houthi di Yaman.

Sekelompok pengunjuk rasa yang terdiri dari sekitar 100 orang pro-Palestina meneriakkan "Lepaskan Yaman Sekarang!" dan membawa spanduk bertuliskan "Hentikan pemboman AS/Inggris di Yaman."

Pada hari Kamis (11 Januari), Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan dari udara dan laut sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang menurut mereka merupakan bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang dikepung Israel di Gaza yang dikuasai Hamas.

Pada hari Jumat pasukan AS melakukan serangan terhadap sebuah situs radar Houthi di Yaman, militer Amerika mengatakan pada hari Jumat, menambahkan bahwa tindakan terbaru ini bertujuan untuk menurunkan kemampuan gerakan Houthi untuk menyerang kapal-kapal maritim.

Serangan terbaru terjadi pada Sabtu dini hari waktu setempat di Yaman.

Serangan di Yaman merupakan salah satu demonstrasi paling dramatis hingga saat ini dari meluasnya perang di Gaza sejak meletus pada bulan Oktober, meskipun AS dan sekutunya mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa tidak ada niat untuk meningkatkan ketegangan.

Kelompok Houthi yang didukung Iran, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menargetkan pelayaran komersial di Laut Merah dengan pesawat tak berawak dan rudal, sehingga memaksa para pengirim barang untuk mengubah haluan dan mengambil rute yang lebih jauh.

Konflik Gaza terjadi setelah serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober oleh kelompok Islamis Palestina, Hamas, yang menurut Israel telah menewaskan 1.200 orang.

Serangan Israel berikutnya terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 23.000 warga Palestina, sekitar 1% dari 2,3 juta penduduk di sana, menurut kementerian kesehatan Gaza.

(Produksi: Soren Larson, David Ryder)
(sra)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More