Kampanye Didepan Konstituen, Marsha DamitaJelaskan RUU Perampasan Aset

Sabtu, 03 Februari 2024 - 18:13 WIB
Masih banyaknya kasus-kasus korupsi dengan nilai yang semakin fantastis di tanah air mendapat perhatian tersendiri dari caleg PSI dapil 2 DKI Jakarta nomor urut 4 Marsha Damita Siagian. Di hadapan para konstituennya di Jakarta, penyandang gelar doktor dari London College of Fashion tersebut bahkan tak ragu untuk memiskinkan koruptor jika dirinya kelak terpilih sebagai anggota DPR RI.
click to zoom
Masih banyaknya kasus-kasus korupsi dengan nilai yang semakin fantastis di tanah air mendapat perhatian tersendiri dari caleg PSI dapil 2 DKI Jakarta nomor urut 4 Marsha Damita Siagian. Di hadapan para konstituennya di Jakarta, penyandang gelar doktor dari London College of Fashion tersebut bahkan tak ragu untuk memiskinkan koruptor jika dirinya kelak terpilih sebagai anggota DPR RI.
click to zoom
Selain fokus pada RUU perampasan aset, Marsha yang pernah mengikuti Miss Indonesia 2006 untuk mewakili Provinsi Sumatera utara setiap menemui konstituennya di Jakarta selatan dan Jakarta pusat juga kerap kali menyampaikan program tentang lingkungan hidup. Bagi Marsha, pemanasan global yang berimbas kepada mencairnya es di kutub tidak dapat dihindari dan untuk meminimalisir hal tersebut sebaiknya penggunaan energi hijau disegerakan.
click to zoom
Jakarta - Masih banyaknya kasus-kasus korupsi dengan nilai yang semakin fantastis di tanah air mendapat perhatian tersendiri dari caleg PSI dapil 2 DKI Jakarta nomor urut 4 Marsha Damita Siagian. Di hadapan para konstituennya di Jakarta, penyandang gelar doktor dari London College of Fashion tersebut bahkan tak ragu untuk memiskinkan koruptor jika dirinya kelak terpilih sebagai anggota DPR RI.

"RUU perampasan aset harus segera disahkan menjadi undang-undang untuk memiskinkan koruptor. Jika tidak segera diundangkan maka seorang koruptor tidak akan jera mengingat biasanya hasil korupsi akan lebih besar dari denda yang dijatuhkan atau bisa dibilang seorang koruptor akan untung karena merasa sudah balik modal," tandas Marsha pada Jumat (2/2) di Jakarta.

Atas dasar hal tersebut dimana tindak pidana korupsi yang terjadi selalu berulang bahkan dengan nilai yang cenderung semakin membesar mulai puluhan juta hingga triliunan rupiah, Marsha yang menyelesaikan bangku SMA-nya Camberwell Girls Grammer Scholl Australia akan terus mendorong RUU perampasan aset disahkan menjadi undang-undang.

"Bisa dikatakan RUU perampasan aset adalah sebuah revolusi penegakan hukum melalui pemulihan aset yang disalahgunakan oleh seorang koruptor untuk dikembalikan kepada kas negara," lanjut Marsha menjelaskan.

Selain fokus pada RUU perampasan aset, Marsha yang pernah mengikuti Miss Indonesia 2006 untuk mewakili Provinsi Sumatera utara setiap menemui konstituennya di Jakarta selatan dan Jakarta pusat juga kerap kali menyampaikan program tentang lingkungan hidup. Bagi Marsha, pemanasan global yang berimbas kepada mencairnya es di kutub tidak dapat dihindari dan untuk meminimalisir hal tersebut sebaiknya penggunaan energi hijau disegerakan.

"Di setiap kampanye yang digelar, saya juga sering menyampaikan pentingnya penggunaan energi terbarukan seperti listrik dan tenaga surya sebagai pengganti energi BBM. Jika panas bumi terus bertambah dimana salah satunya disebabkan oleh polusi kendaraan bermotor bukan tidak mungkin di tahun 2100 nanti Tebet Jakarta tempat saya berkampanye saat ini akan tenggelam imbas naiknya permukaan laut yang disebabkan es di kutub mencair," lanjut Marsha.

Marsha yang memulai karir politik sebagai partisan di PSI semenjak tahun 2017 mencontohkan Masjid Wal Adhuna di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta utara yang sebagian bangunannya tenggelam akibat banjir rob adalah contoh nyata yang harus disikapi oleh Pemda DKI maupun pemerintah pusat. Untuk itu berkaca dari hal tersebut tandas Marsha isu lingkungan seperti penggunaan energi terbarukan, penggunaan air tanah serta penanaman mangrove dipesisir pantai juga akan disuarakan jika dirinya melenggang ke Senayan.

Saat disinggung hal apa saja yang telah dilakukan dimasa kampanye dalam upaya memajukan bangsa, Marsha ibu dari tiga orang anak itu mengaku turut membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran covid-19 dengan memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) yang dibagikan secara cuma-cuma ke tenaga kesehatan.

Wilayah timur Indonesia seperti Papua dan Maluku dinilai Marsha, wanita yang belajar politik pada alm. Wimar Witoelar semenjak tahun 2006 silam ini, masih membutuhkan uluran tangannya juga pernah dibantunya dengan mengirimkan berbagai bantuan bagi sekolah. Perlengkapan sekolah seperti buku, tas sekolah, penggaris, pulpen, pensil serta lain-lain pernah didonasikan untuk membantu pendidikan di Indonesia bagian timur.
(sra)
Foto Terkait
Foto Terpopuler
Foto Terkini More