Kurangi Polusi, KADIN DKI Tanam Aneka Pohon di Waduk Jagakarsa
Jum'at, 16 Februari 2024 - 13:50 WIB
Jakarta - Dalam membantu pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggalakan program penghijauan untuk mengurangi polusi udara, KADIN DKI Jakarta turut memberikan bantuan berupa pemberian bibit sekaligus penanaman sejumlah pohon disela-sela peresmian Waduk Jagakarsa di Jakarta Selatan.
Menurut Ketua KADIN DKI Jakarta Diana Dewi yang turut hadir dalam acara tersebut, pihaknya turut memberikan sejumlah pohon dari jenis tabebuya dan trembesi untuk menghijaukan Ibu Kota Jakarta.
"Jenis pohon yang kami sumbangkan diyakini daunnya bisa menyerap karbondioksida sehingga polusi yang terjadi di Jakarta bisa terkurangi. Adapun jumlah pohon yang kami sumbangkan seluruhnya ada sekitar 1.000 bibit untuk jenis pohon tabebuya dan trembesi yang ditanam diseluruh Jakarta," ungkapa Diana Dewi disela-sela penanaman pohon pada Jumat (15/2).
Selain menyumbangkan 50 bibit pohon di Waduk Jagakarsa serta ribuan pohon lainnya diberbagai titik di wilayah Jakarta, untuk menjaga ketahanan pangan, KADIN DKI Jakarta lanjut Diana Dewi juga ikut menyumbangkan sejumlah bibit Ikan Nila yang dilepas di Waduk Jagakarsa yang letaknya tak jauh dari Pasar Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang turut hadir dan langsung meresmikan penggunaan waduk menyatakan bahwa Waduk Jagakarsa yang baru diresmikannya menempati areal seluas 8.000 meter persegi.
Waduk atau embung tersebut jelas Heru Budi mampu menampung sebanyak 17.000 liter kubik air dan berfungsi sebagai wilayah resapan air jika kubikasi air melimpah disaat musim hujan.
"Dengan diresmikannya Waduk Jagakarsa, saya berharap areal ini bisa mengurangi genangan ataupun banjir di wilayah Jakarta Selatan secara bertahap. Di Selatan akan ada 3 waduk dan 2 waduk lainnya tengah dikerjakan," tandas Heru Budi Utomo.
Dibangunnya embung-embung diberbagai titik di wilayah Jakarta lanjut Budi sebenarnya sejalan dengan pengerjaan normalisasi disepanjang Sungai Ciliwung untuk mengentaskan banjir.
"Normalisasi disepanjang Kali Ciliwung tidak bisa diselesaikan secara sekaligus mengingat dampak sosial yang harus dipertimbangkan. Agar persoalan banjir bisa diminimalisir, untuk itu sambil menyelesaikan pengerjaan normalisasi sungai, kamu juga mengerjakan pembuatan embung-embung diberbagai titik," papar Heru Budi.
Untuk membantu masyarakat disekitar lokasi waduk, Pemprov DKI Jakarta juga membagikan sejumlah santunan bagi anak yatim di Waduk Jagakarsa.
Menurut Ketua KADIN DKI Jakarta Diana Dewi yang turut hadir dalam acara tersebut, pihaknya turut memberikan sejumlah pohon dari jenis tabebuya dan trembesi untuk menghijaukan Ibu Kota Jakarta.
"Jenis pohon yang kami sumbangkan diyakini daunnya bisa menyerap karbondioksida sehingga polusi yang terjadi di Jakarta bisa terkurangi. Adapun jumlah pohon yang kami sumbangkan seluruhnya ada sekitar 1.000 bibit untuk jenis pohon tabebuya dan trembesi yang ditanam diseluruh Jakarta," ungkapa Diana Dewi disela-sela penanaman pohon pada Jumat (15/2).
Selain menyumbangkan 50 bibit pohon di Waduk Jagakarsa serta ribuan pohon lainnya diberbagai titik di wilayah Jakarta, untuk menjaga ketahanan pangan, KADIN DKI Jakarta lanjut Diana Dewi juga ikut menyumbangkan sejumlah bibit Ikan Nila yang dilepas di Waduk Jagakarsa yang letaknya tak jauh dari Pasar Lenteng Agung Jakarta Selatan.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang turut hadir dan langsung meresmikan penggunaan waduk menyatakan bahwa Waduk Jagakarsa yang baru diresmikannya menempati areal seluas 8.000 meter persegi.
Waduk atau embung tersebut jelas Heru Budi mampu menampung sebanyak 17.000 liter kubik air dan berfungsi sebagai wilayah resapan air jika kubikasi air melimpah disaat musim hujan.
"Dengan diresmikannya Waduk Jagakarsa, saya berharap areal ini bisa mengurangi genangan ataupun banjir di wilayah Jakarta Selatan secara bertahap. Di Selatan akan ada 3 waduk dan 2 waduk lainnya tengah dikerjakan," tandas Heru Budi Utomo.
Dibangunnya embung-embung diberbagai titik di wilayah Jakarta lanjut Budi sebenarnya sejalan dengan pengerjaan normalisasi disepanjang Sungai Ciliwung untuk mengentaskan banjir.
"Normalisasi disepanjang Kali Ciliwung tidak bisa diselesaikan secara sekaligus mengingat dampak sosial yang harus dipertimbangkan. Agar persoalan banjir bisa diminimalisir, untuk itu sambil menyelesaikan pengerjaan normalisasi sungai, kamu juga mengerjakan pembuatan embung-embung diberbagai titik," papar Heru Budi.
Untuk membantu masyarakat disekitar lokasi waduk, Pemprov DKI Jakarta juga membagikan sejumlah santunan bagi anak yatim di Waduk Jagakarsa.
(sra)