16 Bocah Palestina Syahid karena Kelaparan di Gaza

Reuters

Selasa, 05 Maret 2024 - 15:16 WIB

Bocah Palestina Yazan Al-Kafarna, yang menderita lumpuh otak dan kemudian meninggal karena kekurangan gizi, menurut seorang dokter Gaza, terbaring di tempat tidur di pusat kesehatan Al-Awda di tengah kelaparan yang meluas, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, Jalur Gaza selatan, 2 Maret 2024. REUTERS/Yasser Qudih

click to zoom

Anak-anak Palestina yang menderita gizi buruk menerima perawatan di sebuah pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

click to zoom

Bocah Palestina Ahmed Qannan, yang menderita gizi buruk, dirawat di sebuah pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

click to zoom

Seorang anak Palestina yang menderita gizi buruk menerima perawatan di sebuah pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

click to zoom

Bocah Palestina Ahmed Qannan, yang menderita gizi buruk, menerima perawatan di sebuah pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, saat konflik antara Israel dan Hamas terus berlanjut, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem

click to zoom

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan pada Minggu (3/3/2024), setidaknya 15 anak meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan. Sementara itu, kantor berita Palestina, Wafa, mengabarkan pada Senin (4/3), anak ke-16 meninggal pada Minggu di sebuah rumah sakit di Rafah.

PBB memperingatkan bahwa kelaparan di Jalur Gaza hampir tidak bisa dihindari.

Seorang pejabat senior bantuan PBB mengatakan bahwa setidaknya 576.000 orang di Jalur Gaza – seperempat dari populasi – menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah dan satu dari enam anak di bawah usia dua tahun di wilayah utara menderita kekurangan gizi akut.

Foto REUTERS/Mohammed Salem danYasser Qudih

(sra)